Ridwan Kamil Akui Kucurkan Dana Satu Triliun ke NU Jawa Barat, PWNU Jabar: Bikin Kisruh Pengurus

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :

Purwasuka – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menilai pernyataan Ridwan Kamil yang mengaku telah mengucurkan dana lebih dari satu triliun untuk Nahdlatul Ulama Jawa Barat itu membuat kisruh dan memecah belah pengurus.

Urai Kemacetan Arus Balik, Polisi Lakukan Ini di Tol Japek

“Jadi hanya memecah belah, bikin kisruh. Pernyataan Emil tidak menenangkan, tidak membuat nyaman pengurus NU Jawa Barat, karena kita akan dikejar pengurus cabang. Jadi tidak bertanggung jawab pernyataan itu,” kata Kurnia Permana Kusumah, wakil sekretaris PWNU Jabar, pada Sabtu (17/12/2022) dikutip dari Jabarnews.com.

Menurut Kang Udeng, sapaan akrab Kurnia, pernyataan Ridwan Kamil itu sudah membuat konflik Nahdlatul Ulama Jawa Barat, padahal dana yang dikucurkan oleh Pemprov untuk PWNU Jabar itu sangatlah kecil.

Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini, 20 Maret 2024

Dijelaskannya, bahwa saat ini PWNU Jabar merasa terbebani oleh pernyataan Ridwan Kamil. Kang Udeng pun meminta agar Ridwan Kamil menyebutkan siapa saja penerima kucuran dana sebesar lebih dari satu triliun tersebut.

“Jumlah satu triliun itu kan total, artinya ada beberapa pihak yang menerima bantuan. Jadi harus dijelaskan siapa saja yang menerima, kita harus verifikasi, tidak bisa diklaim begitu (semua NU -red). Jadi akhirnya kita (PWNU) terbebani, seolah-olah kita telah mendapat bantuan sebesar satu triliun, padahal mana, tidak ada itu,” jelasnya.

KPK Serahkan Barang Rampasan Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah Untuk Ini

Hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan dari warga NU soal klaim kucuran dana sebesar satu triliun itu. Ditambahkannya, PWNU Jabar sendiri hanya menerima sekitar Rp2,4 milyar setiap tahunnya.

Kemudian, para penerima hibah dari anggaran yang diklaim Ridwan Kamil tersebut harus diidentifikasi dan diverifikasi datanya.

“Harus diverifikasi, apakah itu benar atau tidak? Ridwan Kamil harus menjelaskan lebih detail ke mana bantuan ini mengalir,” pungkas Kang Udeng mewakili kekecewaan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar.

Sebelumnya, Ridwan Kamil mengklaim telah mengucurkan dana senilai Rp 1 triliun lebih kepada Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat.

Klaim yang membuat tidak nyaman PWNU Jabar itu, dikatakan Ridwan Kamil saat memberikan pidato pengantar pembukaan Mukerwil PWNU Jawa Barat di Pondok Pesantren Al-Muhajirin 2 Kab. Purwakarta, pada hari Sabtu, 17 Desember 2022.

Ridwan Kamil menerangkan dana sebesar Rp. 1 triliun lebih tersebut dikucurkannya dalam beberapa program.

Misalnya untuk mendukung dakwah, kata Ridwan Kamil, dana yang ia serahkan sebesar Rp160 miliar. Dana sebesar itu, hamper 80 persennya diperuntukan untuk JQH (Jam’iyyatul Qurra wal Huffah) dari NU.

Sementara pada program kedua, pemberian dana hibah difokuskan pada program ekonomi kemandirian umat melalui pesantren, dengan nama program One Pesantren One Product (OPOP).

Anggaran yang telah ia kucurkan untuk program ini sebesar Rp220 Milyar, di mana 70 persennya diserahkan kepada pesantren-pesantren NU di Jawa Barat.

Tak hanya itu, Ridwan Kamil juga mengaku telah memberikan dana hibah untuk Nahdlatul Ulama (NU) beserta elemen-elemennya secara bertahap. Pada tahun 2019, dana hibah diserahkan sebesar Rp231 Milyar.

Lalu, tahun 2020 dana hibah sebesar Rp109 Milyar. Tahun 2021 sebesar Rp83 Milyar, dan terakhir 2022 ini sebesar Rp253 Milyar.

“Alhamdulillah, tahun ini covid sudah surut, hibah untuk keluarga besar NU dengan segala elemennya naik kembali menjadi 253 miliar,” ujar Ridwan Kamil saat memberikan pidato pengantar pembukaan Mukerwil PWNU Jawa Barat.

Namun, rincian yang disampaikan Ridwan Kamil tersebut, jika dijumlahkan hanya kurang dari satu triliun rupiah.

Dan jika rata-rata per tahun APBD Jabar sekitar 45 triliun, (sumber katadata.co.id menyebutkan APBD Pemprov Jabar TA 2021 sebesar Rp.44,71 Triliun), selama 4 tahun menjabat totalnya sekitar 180 Triliun. Dan angka yang diklaim satu triliun lebih untuk Nahdlatul Ulama Jawa Barat, hanya 0,55 persen dari total APBD Provinsi Jabar selama 4 tahun