Anies Baswedan Beli Buah Matoa Di Papua, Apa Saja Manfaatnya?

Anies Baswedan Membeli Buah Matoa Dari Seorang Pedagang di Papua
Sumber :
  • Tangkapan Layar Instagram @aniesbaswedan

PurwasukaAnies Baswedan diketahui membeli buah matoa dari seorang pedagang saat dirinya melakukan perjalanan menuju ke Danau Sentani Papua untuk bersilaturahmi dengan tokoh setempat.

Panwaslu Darangdan Purwakarta Pastikan Telah Awasi Pemilu 2024 Secara Ketat

Aktivitas perjalanan pria mantan Gubernur Jakarta yang digadang-gadang akan menjadi calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang ini diunggah ke akun Instagram @aniesbaswedan.

“Beli buah matoa dalam perjalanan ke Danau Sentani. Buah khas Papua ini manis dan banyak khasiatnya, melengkapi ngopi bersama Ondoafi (kepala adat kampung) Besar Tanah Tabi, Bapak Yanto Eluay, Ondoafi Nafri, Bapak George Arnold Awi dan Bapak Thaha Al Hamid. Apa buah khas teman-teman?” dikutip Purwasuka dari akun Instagram @aniesbaswedan, Jum’at, 16/12/2022.

Soal Hasil Pemilu 2024, Ketua MUI Purwakarta Sampaikan Ini

Anies Baswedan

Photo :
  • Tangkapan Layar Instagram @aniesbaswedan

Buah matoa dengan nama latin Pometia pinnata ini adalah buah khas Papua. Buah matoa ini berbentuk lonjong seperti telur puyuh dan berukuran sebesar buah pinang. Bila sudah matang, buah khas Papua ini akan berwarna merah marun kecoklatan.

Forum Politik Muda Purwakarta: Bursa Cakada Kaya Akan Pencitraan, Miskin Akan Gagasan!

Buah matoa yang memiliki tekstur daging yang kenyal, berair dan bening ini ternyata masih satu keluarga dengan leci dan lengkeng.

Maka tidak heran jika rasa buah ini seperti perpaduan antara lengkeng, durian dan rambutan.

Oleh masyarakat Papua, dilansir dari AloDokter, buah matoa ini sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Mulai dari daging, biji dan kulit buah matoa memiliki potensi sebagai antidiabetes, antimikroba dan antioksidan. Kandungan antioksidan tertinggi berdasarkan penelitian terdapat pada bagian kulit buah khas Papua ini.

Manfaat dari buah matoa diduga kuat dari banyaknya kandungan senyawa polifenol, meliputi asam fenolat, flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Karena kandungan tersebut, berikut adalah beberapa manfaat buah matoa:

1. Menurunkan kadar gula darah

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah matoa diduga bermanfaat untuk menurunkan dan menstabilkan kadar gula darah. Ini karena kandungan senyawa fenolik dalam ekstrak buah matoa mampu menurunkan penyerapan gula darah di usus, sehingga baik bagi penderita diabetes.

2. Menjaga kesehatan jantung

Buah matoa sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung karena kandungan antioksidan polifenol di dalamnya. Polifenol diketahui mampu mengurangi peradangan, menurunkan tekanan darah, sekaligus mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL).

Mengonsumsi buah matoa secara teratur dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, termasuk gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.

3. Melancarkan pencernaan

Dalam pengobatan tradisional, buah matoa banyak digunakan untuk membantu melancarkan pencernaan.

Manfaat buah matoa ini berasal dari kandungan antioksidan di dalamnya yang dipercaya mampu meningkatkan jumlah bakteri baik atau probiotik, dan mencegah pertumbuhan bakteri jahat di usus.

Jika pencernaan lancar, risiko untuk terkena berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit, diare, hingga penyakit radang usus akan berkurang.

4. Mencegah penyakit kanker

Manfaat buah matoa lainnya adalah dipercaya dapat mencegah penyakit kanker. Hal ini berkat kandungan antioksidan di dalam buah matoa yang dipercaya mampu melawan radikal bebas berlebih. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh, sehingga memicu atau menyebabkan tumbuhnya sel kanker.

Meskipun berpotensi besar untuk menjaga kesehatan tubuh, beragam manfaat buah matoa di atas masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Selain itu, jika ingin mengkonsumsi buah matoa, konsumsilah dalam jumlah yang wajar, karena buah khas Papua ini dapat menyebabkan pusing dan mual apabila dikonsumsi secara berlebihan