Teks Khutbah Jumat: Strategi Setan Goda Manusia
- Freepik
Purwasuka – Teks khutbah jumat hari ini akan membahas mengenai strategi setan goda manusia. Sebagaimana dalam islam, setan sendiri bertugas untuk mengkhasut manusia untuk berbuat yang dilarang dalam agama.
Nah, dibalik itu ada beberapa cara setan mengoda manusia. Hal ini tentunya menarik untuk kalian ketahui.
Khutbah Jumat: Strategi Setan Goda Manusia
Kaum Muslimin, rahimakumullah
Marilah pada kesempatan ini, kita kembali berupaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Takwa yang terlahir dari pemahaman yang benar dan ketundukan yang ikhlas, sehingga setiap kewajiban yang kita lakukan dan setiap larangan yang kita tinggalkan tidaklah kita lakukan kecuali semakin menguatkan dan meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah.
Takwa yang bisa melahirkan nilai-nilai kemuliaan dalam kehidupan kita, karena suatu perbuatan dan amal kebajikan yang terlahir dari ketakwaan akan memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan.
Sesungguhnya setiap detik dari hidup kita, setiap hembusan napas, setiap pikiran yang tersirat, setiap amal perbuatan yang kita kerjakan, semua tidak akan pernah lepas dari upaya setan untuk menggoda, menyesatkan, dan menyelewengkan kita dari tujuan yang benar, dan menggiring kita kepada dosa dan maksiat agar kita menjadi orang yang tersesat seperti mereka. Dalam surat Shad: 77-83:
Artinya, "Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan”. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan”. Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh. Sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)”. Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” (Shad: 77-83)
Menurut imam al-Shawkany, melalui ayat ini Allah memperingatkan kepada manusia bahwa Iblis bersumpah akan selalu menggoda dan menyesatkan manusia dengan cara mendorong syahwat mereka untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan buruk serta memasukkan mereka ke pintu-pintu syubhat sampai mereka merasa tenang dan terbiasa melakukan hal tersebut hingga akhirnya mereka menyesal di kemudian hari.
Kaum Muslimin, rahimakumullah
Senada dengan imam al-Shawkany di atas, imam al-Ghazaly menyebutkan, bahwa ada 7 pintu yang dijadikan jalan oleh Iblis atau setan untuk mengganggu dan menyesatkan manusia:
Pertama, al-Syubhat (perkara yang samar dan tidak jelas halal dan haramnya). Melalui pintu ini, setan membujuk manusia agar tidak menghiraukan masalah syubhat hingga akhirnya ia meremehkan dan jatuh dalam perkara-perkara syubhat.
Artinya, "Sesungguhnya perkara halal dan haram itu jelas, di antara keduanya terdapat perkara-perkara syubhat yang tidak banyak orang mengetahuinya, barang siapa menjaga perkara-perkara syubhat maka ia telah menjaga agama dan kehormatannya dan barang siapa terjerumus dalam perkara-perkara syubhat maka ia telah terjerumus ke perkara haram (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedua, al-Syahwat (keinginan yang jelek). Syahwat adalah dorongan hawa nafsu untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya bersifat buruk. Melalui syahwat inilah setan berhasil mengeluarkan Adam dan Hawa dari surga. Dalam surat al-A’raf: 20-22 Allah menyebutkan:
Artinya, “Maka setan menggoda mereka berdua untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka, yaitu auratnya, dan setan berkata, “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”. Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua”, maka setan membujuk keduanya dengan tipu daya” (al-A’raf: 20-22).
Ketiga, al-Hirsh atau al-Tam’u (berkeinginan yang tak berujung atau tama’). Melalui pintu ini setan menghembuskan ketidakpuasan kepada manusia sehingga ia selalu berkeinginan yang tak ada batasnya. Nabi bersabda:
Artinya, “Seandainya anak Adam itu telah mempunyai dua bukit emas tentu ia masih mencari yang ketiga, tidak ada yang bisa membuat kenyang perutnya kecuali debu (kematian), Allah akan menerima tobatnya orang yang bertaubat” (HR. Musklim)
Keempat, al-Hasad. Disebabkan hasut inilah Iblis dikutuk oleh Allah. Imam Abu Dawud dalam kitab Sunnan-nya menyebutkan sebuah riwayat. Ketika Nabi Nuh menaiki perahu, dan memasukkan ke dalam perahu itu berbagai makhluk secara berpasang-pasangan, tiba-tiba beliau melihat seorang tua yang tidak dikenal.
Orang itu tidak memiliki pasangan. Nabi Nuh bertanya, “Untuk apa kamu masuk kemari?” Orang itu menjawab, “Aku masuk kemari untuk mempengaruhi sahabat-sahabatmu supaya hati mereka bersamaku, sementara tubuh mereka bersamamu.” Orang tua itu adalah Iblis. Lalu, Nabi Nuh berkata, “Keluarlah kamu dari sini, hai musuh Allah! kamu terkutuk!” Iblis itu kemudian berkata kepada Nabi Nuh, “Ada lima hal yang dengan kelimanya aku membinasakan manusia. Akan kuberitahukan yang tiga, dan kusembunyikan yang dua.” Allah mewahyukan kepada Nabi Nuh: “Ada lima hal yang dengan kelimanya aku membinasakan manusia.
Akan kuberitahukan yang tiga, dan kusembunyikan yang dua.” Allah mewahyukan kepada Nabi Nuh: “Katakan, aku tidak membutuhkan yang tiga. Aku membutuhkan yang dua.” Lalu Nuh bertanya, “Apa yang dua itu?” Iblis menjawab, “Dua hal yang membinasakan manusia adalah ketamakan dan kedengkian. Karena kedengkian inilah, aku dilaknat sehingga menjadi terkutuk. Karena dorongan ketamakan itu pula, Adam dan Hawa tergoda untuk menuruti keinginannya.”
Kelima, memandang kecil dan meremehkan dosa-dosa kecil. Melalui pintu ini setan menghembuskan godaannya kepada manusia agar menganggap kecil suatu perbuatan dosa sehingga dia akan terus menerus melakukan dosa tersebut yang pada akhirnya ia dosa itu membinasakannya.
Dalam sebuah hadis nabi telah memperingatkan umatnya agar tidak meremehkan dosa-dosa kecil. Nabi bersabda:
Artinya, “Jauhilah dosa-dosa dan sesuatu yang dianggap dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu ketika dilakukan seseorang maka ia akan membinasakannya”. (HR. Ahmad).
Kaum Muslimin, rahimakumullah
Demikian pintu-pintu yang dijadikan Iblis (setan) untuk menyesatkan manusia. Bila kita melihat ayat-ayat Al-Qur’an maka ada lima cara yang harus kita lakukan agar kita selamat dari tipu daya Iblis (setan)