Stres Dengan Rutinitas Perkotaan? Di Desa Wisata Kampung Tajur Purwakarta Ini Anda Bisa ‘Healing’!
- Kemenparekraf
Batang bambu yang berisi beras itu akan diambil oleh petugas keamanan setiap malam hari, lalu beras-beras tersebut dikumpulkan dan disimpan di balai desa. Tabungan beras tersebut akan digunakan jika di Kampung Tajur Purwakarta terjadi gagal panen dengan membagikan secara merata kepada setiap penduduk atau dijual ke pasar, yang mana hasil penjualannya untuk memenuhi kebutuhan seperti perbaikan jalan.
Selain Ngencleng, tradisi masyarakat Kampung Tajur Purwakarta yang dilakukan dengan turun temurun adalah Tetunggulan.
Tradisi Tetunggulan adalah kegiatan menumbuk padi dalam suatu tempat sehingga menghasilkan bunyi-bunyian yang khas pedesaan dan tidak dapat ditemukan di daerah perkotaan. Tetungguan ini tidak dilakukan setiap hari, hanya pada acara khusus saja seperti saat menyambut tamu, syukuran atau hajatan, serta peringatan hari besar seperti peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Kearifan lokal ini yang biasanya dimainkan oleh ibu-ibu yang sudah lanjut usia ini tetap dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Kampung Tajur Purwakarta.
3. Mengikuti Rutinitas Penduduk
Wisatawan yang bermalam di rumah adat akan diajak untuk mengikuti rutinitas penduduk Kampung Tajur Purwakarta, yang mana sebagian besar mata pencaharian penduduk desa wisata ini adalah petani dan peternak.
Wisatawan akan diberikan pengalaman seperti bercocok tanam, membajak sawah, berkebun dan beternak.