Mengenal Bahaya Perundungan dari Serial Netflix The Glory

Pengenbalan bahaya perundungan pada masyarakat Indonesia
Sumber :

Purwasuka – Perundungan masih menjadi masalah serius di berbagai penjuru negeri. Bahkan, di Korea Selatan, aksi perundungan menyisakan trauma bagi masyarakatnya hingga diangkat menjadi sebuah serial populer di Netflix, The Glory. 

Ibu yang Jual Anak ke WNA Terancam Hukuman Berlapis

Dibintangi oleh Song Hye Kyo, The Glory menceritakan dendam seorang guru yang pernah menjadi korban perundungan di masa lalunya. Salah satu adegan yang paling mengerikan adalah ketika Moon Dong Eun (Song Hye Kyo) dibakar tangannya dengan alat pelurus rambut oleh sekelompok perundung. 

Adegan itu dibuat berdasarkan kisah nyata yang terjadi di Korea Selatan pada tahun 2006 silam. Sontak, The Glory meraih peringkat pertama di daftar Top 10 Global Netflix pada pekan pertama awal tahun 2023. Bagaimana dengan Indonesia? 

Banyak Larangan Bawa Lato-lato ke Sekolah, Ini Kata KPAI

Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), selama periode 2016-2020 terdapat aduan dari 480 anak yang menjadi korban perundungan di sekolahnya.Tiap tahun, kasus ini semakin meningkat kisaran 30-60 kasus. Bahkan, Indonesia menduduki peringkat kelima dalam kasus perundungan. 

Sementara itu, data Programme for International Students Assessment (PISA) menunjukkan, anak dan remaja di Indonesia mengalami 15 persen intimidasi, 19 persen dikucilkan, 22 persen dihina, 14 persen diancam, 18 persen didorong sampai dipukul teman dan 20 persen digosipkan kabar buruk. KPAI menegaskan, penyebab perundungan bisa diakibatkan oleh paparan konten kekerasan yang ada di media sosial. 

Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-22, Shin Tae yong Optimis Squad Garuda Bisa Menang

Konten media sosial yang tidak tersaring membuat anak cenderung meniru aksi kekerasan dan penghakiman sosial seperti yang terjadi di dunia maya tersebut. Seharusnya sekolah bisa membaca kondisi kejiwaan masing-masing siswa. Namun, sayangnya, biasanya di sekolah hanya mempunyai satu guru konseling, sehingga sulit untuk memberikan perhatian intensif pada tiap murid. 

Sejalan dengan permasalahan ini, Campaign.com berkolaborasi dengan Yayasan Teruntuk Jejak Kebaikan mengadakan kampanye #AksiSalingJaga di aplikasi Campaign #ForChange. 

Halaman Selanjutnya
img_title