Teks Khutbah Jumat: Mari Hidupkan Malam Nisfu Sya’ban

Ilustrasi Khutbah Jumat
Sumber :
  • info.metrokota.go.id

Purwasuka – Teks Khutbah Jumat hari ini akan membahas mengenai menghidupkan malam nisfu syaban. Selain itu, di dalamnya juga akan membahas keistimewaan malam tersebut.

Teks Khutbah Jumat: Ramadhan Kesempatan Menyucikan Diri

Dengan begitu, Harapannya, dengan mengisi malam Nishfu Sya’ban dengan kebaikan, dosa dan khilaf kita akan diampuni oleh Allah ta’ala.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Teks Khutbah Jumat: Jauhi Sifat Malas

Pada kesempatan mulia ini, Khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan sebenar-benarnya takwa; dengan menjauhi larangan Allah sejauh-jauhnya dan menjalankan perintah-Nya semampunya. Dengan demikian kita dapat berproses menjadi sebaik-baiknya hamba Allah sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 13:

Artinya, "Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa."

Teks Khutbah Jumat: Kesiapan Rohani Sambut Ramadhan

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Bulan Sya ban merupakan bulan mulia dan bulan penyambut Ramadhan yang kehadirannya sangat  ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin. Sya’ban juga memiliki banyak kemuliaan, sehingga Nabi saw memperbanyak ibadah puasa sunnah pada bulan ini. Hal ini sebagaimana dituturkan dalam hadits:

Artinya, “Dari Abu Salamah bin Abdurrahman, ia berkata: "Aku bertanya kepada Aisyah (istri Rasulullah) tentang puasa Rasulullah saw di bulan Sya'ban. Aisyah menjawab: 'Beliau berpuasa hingga kami mengira beliau tidak akan berbuka, dan beliau berbuka hingga kami mengira beliau tidak akan berpuasa. Aku tidak melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan aku tidak melihat beliau berpuasa lebih banyak di bulan lain selain di bulan Sya'ban’.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).   

Selain itu, jamaah sekalian, pada bulan ini juga terdapat malam di mana amal perbuatan kaum muslimin dihadapkan pada Allah subhanahu wa ta’ala. Malam tersebut kaum muslimin biasa berdoa kepada Allah meminta ampunan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berkumpul di masjid.   

Di Indonesia sendiri, umat Islam memperingati malam Nisfu Sya’ban secara bersama-sama dengan membaca Surat Yasin tiga kali. Yasin pertama diniatkan agar diberikan umur panjang dalam taat kepada Allah, kemudian mengucapkan doa khusus Nisfu Sya'ban.    

Selanjutnya, membaca kembali Surat Yasin kedua dengan niat memohon rezeki yang halal, dilanjutkan dengan doa Nisfu Sya'ban. Setelah itu, membaca Surat Yasin ketiga dengan niat mempertahankan iman dan berharap diwafatkan dalam keadaan beriman pada Allah, lalu diakhiri dengan doa Nisfu Sya'ban.   

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Apabila berdoa sebagaimana khatib jelaskan tadi tidak dapat dilakukan secara bersama-sama di masjid, maka tidak apa jika melakukannya sendiri. Khatib menghimbau jama’ah sekalian tidak menyia-nyiakan malam yang penuh berkah ini. Rasulullah shallallahu a’alaihi wa sallam pernah bersabda mengenai malam yang mulia ini:

Artinya, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya Allah menengadahkan pandangan-Nya pada malam Nishfu Sya'ban dan mengampuni semua orang Muslim kecuali orang yang menyekutukan-Nya atau orang yang bermusuhan’.” (HR. Ibn Majah).   

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Meramaikan malam Nisfu Sya'ban bukan hanya tentang amal pribadi yang akan dihadapkan pada Allah ta’ala, tetapi juga tentang kebersamaan dan bentuk kepedulian sosial sebagai umat Islam. Melestarikan tradisi doa bersama pada malam Nisfu Sya’ban membuat tali persaudaraan antar warga menjadi erat.   

Malam Nisfu Sya'ban menginspirasi kita untuk berkumpul dalam kebaikan. Shalat malam berjamaah, membaca ayat-ayat suci Al-Quran, membaca wirid dan zikir serta memohon ampun bersama-sama. Kegiatan semacam ini dapat menciptakan atmosfer solidaritas yang memperkuat hubungan antar-umat Islam.   

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. 

Di sisi lain, persiapan menyambut malam Nisfu Sya'ban seringkali melibatkan kegiatan gotong royong. Membersihkan masjid, merapihkan lingkungan, dan menyediakan hidangan bersama apabila ada merupakan bagian dari sikap membangun semangat kebersamaan dan tanggung jawab kolektif. Rasulullah saw pernah bersabda:

Artinya: Dari Anas bin Malik, Rasulullah saw bersabda, "Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, janganlah tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran." (HR Al-Bukhari dan Muslim).   

Kegiatan keagamaan di malam Nisfu Sya'ban, seperti doa bersama dan kajian agama, tidak hanya memperkuat ikatan keagamaan tetapi juga meningkatkan kesadaran sosial akan pentingnya saling peduli dan membantu sesama.

Selain beribadah, berdoa dan memohon ampunan, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah dan mengeluarkan harta bagi mereka yang membutuhkan. Keterangan ini sebagaimana termaktub dalam kitab Madza fi Sya’ban, melalui penuturan Anas bin Malik, bahwa saat memasuki bulan Sya’ban, kaum muslimin fokus membaca mushaf dan membagikan sebagian harta mereka bagi orang-orang lemah dan miskin.   

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah Seiring malam Nisfu Sya'ban, mari kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita. Marilah kita jadikan malam ini sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki hubungan kita dengan sesama. Semoga Allah swt meridhai segala amal ibadah dan doa kita, memberikan ampunan, serta menjadikan kita umat yang penuh rahmat dan keberkahan. 

Selesai khutbah ini dengan doa keselamatan dan keberkahan bagi seluruh umat Islam. Semoga Allah menerima amal ibadah kita di malam Nisfu Sya'ban ini dan menjadikan kita umat yang mendapat berkah di dunia dan akhirat. Amin