Stres Dengan Rutinitas Perkotaan? Di Desa Wisata Kampung Tajur Purwakarta Ini Anda Bisa ‘Healing’!

Homestay Rumah Adat Sunda Desa Wisata Kampung Tajur Purwakarta
Sumber :
  • Kemenparekraf

Purwasuka – Jika Anda merasa stres dan ingin sejenak melepas kepenatan hiruk pikuk kehidupan perkotaan, maka mengunjungi destinasi wisata dan menikmati liburan dengan suasana asli pedesaan merupakan pilihan yang cocok bagi Anda.

Gelar Razia, Saber Pungli Amankan Dua Terduga Juru Parkir Liar di Purwakarta

Destinasi wisata itu bernama Desa Wisata Kampung Tajur Purwakarta yang terletak di Desa Pasanggrahan Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.

Mengusung konsep “village living”, Kampung Tajur Purwakarta ini cocok bagi Anda yang ingin melepaskan stres dan akan memberikan pengalaman baru bagi Anda yang menjalankan rutinitas sehari-harinya di daerah perkotaan.

Personel Polres Purwakarta Bantu Pemudik yang Sakit Saat Terjebak di Tol Cipali

Terletak di kaki Gunung Burangrang dengan suhu rata-rata 25 derajat celcius, Anda akan dimanjakan dengan udara yang sejuk dan pemandangan pedesaan yang asri.

Selain itu, Anda juga akan disuguhkan dengan suasana asli pedesaan yang mempertahankan kearifan lokal berbalut kebudayaan.

Daya Tarik Wisata di Desa Wisata Kampung Tajur Purwakarta

1. Tinggal di Rumah Adat

Pasca Pencoblosan, Tokoh Agama di Kabupaten Purwakarta Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas

Fasilitas tinggal di rumah adat ini menjadi daya tarik yang paling diminati oleh para wisatawan. Rumah adat sunda yang berbentuk rumah panggung (rumah kayu) dengan model Julang Ngapak ini tersedia sebanyak 42 rumah yang bisa dijadikan homestay oleh para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Kampung Tajur Purwakarta.

Selama menginap di rumah adat, setiap wisatawan akan disuguhkan hidangan tradisional pedesaan oleh pemilik rumah adat ini.

Dilansir dari Jabarnews.com, untuk menikmati fasilitas tinggal di rumah adat ini tarifnya tergolong murah. Untuk satu malam, tarif menginap dimulai dari Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per rumah, satu rumah bisa diisi oleh 8 orang. Namun harga itu belum termasuk biaya untuk hidangan makan.

2. Menyaksikan Tradisi Ngencleng dan Tetungguan

Masyarakat Kampung Tajur Purwakarta masih menjaga dan melakukan kebiasaan unik, yaitu tradisi ngencleng.

Ngencleng adalah sebuah tradisi unik masyarakat Kampung Tajur Purwakarta dimana setiap warga meletakan bambu berisi beras di depan pintu rumahnya masing-masing.

Tradisi Ngencleng ini dilakukan oleh masyarakat Kampung Tajur Purwakarta untuk mengantisipasi adanya bencana kelaparan jika kampung mereka tertimpa musibah seperti hasil panen kurang baik atau gagal panen.

Batang bambu yang berisi beras itu akan diambil oleh petugas keamanan setiap malam hari, lalu beras-beras tersebut dikumpulkan dan disimpan di balai desa. Tabungan beras tersebut akan digunakan jika di Kampung Tajur Purwakarta terjadi gagal panen dengan membagikan secara merata kepada setiap penduduk atau dijual ke pasar, yang mana hasil penjualannya untuk memenuhi kebutuhan seperti perbaikan jalan.

Selain Ngencleng, tradisi masyarakat Kampung Tajur Purwakarta yang dilakukan dengan turun temurun adalah Tetunggulan.

Tradisi Tetunggulan adalah kegiatan menumbuk padi dalam suatu tempat sehingga menghasilkan bunyi-bunyian yang khas pedesaan dan tidak dapat ditemukan di daerah perkotaan. Tetungguan ini tidak dilakukan setiap hari, hanya pada acara khusus saja seperti saat menyambut tamu, syukuran atau hajatan, serta peringatan hari besar seperti peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Kearifan lokal ini yang biasanya dimainkan oleh ibu-ibu yang sudah lanjut usia ini tetap dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Kampung Tajur Purwakarta.

3. Mengikuti Rutinitas Penduduk

Wisatawan yang bermalam di rumah adat akan diajak untuk mengikuti rutinitas penduduk Kampung Tajur Purwakarta, yang mana sebagian besar mata pencaharian penduduk desa wisata ini adalah petani dan peternak.

Wisatawan akan diberikan pengalaman seperti bercocok tanam, membajak sawah, berkebun dan beternak.

Selain melakukan aktivitas di persawahan maupun ladang, wisatawan juga akan diajak untuk belajar membuat kerajinan dari bambu, membuat gula aren, camilan dan jenis panganan lainnya.

Oleh karenanya, dengan liburan ke Kampung Tajur Purwakarta ini, selain healing dan melepaskan stres juga menjadi sarana edukasi dan pengalaman yang unik bagi pengunjung yang tentu saja tidak akan ditemukan di daerah perkotaan.