Pasca Pencoblosan, Tokoh Agama di Kabupaten Purwakarta Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas
- Jabarnews
"Yang menang tidak jumawa dan menyikapinya dengan syukur serta bismillah untuk memulai khidmah. Yang kalah bisa menerima sebagai realitas tanpa melakukan tindakan yang melanggar hukum," Ungkapnya.
Sementara, Ketua Badan Kerjasama Seluruh Gereja (BKSG) Kabupaten Purwakarta, Pendeta Maria Aprina nengajak kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Purwakarta setelah tahapan pencoblosan dilakukan untuk tetap tenang dan mau menerima apapun hasilnya dan bersama-sama membangun bangsa ke depan.
"Tidak ada pemimpin yang sempurna. Proses pemilu pun sama di tangan manusia, tidak selalu sempurna, menyenangkan hati seluruh rakyat.
Tetapi, kerakyatan kita dipimpin oleh hikmat kebijaksanan melalui sikap para wakil yang terpilih, maka sebagai rakyat mari bijak bersikap dan hikmat berkomentar," Ucap Pendeta Maria.
Menurutnya, pemilu ini hanyalah alat untuk memilih pemimpin, bukan untuk berpecah belah.
"Jika hidup kita sebagai rakyat tidak sejahtera dan ketidakadilan terjadi karena hasrat pemimpin, masih sang penguasa yang mampu bertindak mendatangkan keadilan bagi hidup kita sebagai rakyat yang beriman. Kerjakan tugas kita, biarlah pemimpin terpilih mengerjakan tugas mereka dengan bertakwa. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada TNI dan Polri atas pengawalan proses pemilu 2024 di Kabupaten Purwakarta. Tetap junjung tinggi sikap patriotik demi NKRI berjaya," ucap Pendata Maria.
Terpisah, Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Purwakarta, Pendeta Efori Gulo mengatakan, Indonesia dikenal dengan rasa persatuan masyarakatnya yang kuat. Untuk itu, semua harus duduk kembali bersatu dan berembuk demi kemajuan bangsa ini.