Jutaan Serangan Bruteforce Sasar Perusahaan di Asia Tenggara, Indonesia Jadi Target Utama
- Pixabay
Purwasuka –Bruteforce merupakan salah satu metode yang sering digunakan penjahat siber untuk membobol sistem keamanan.
Cara ini dilakukan dengan mencoba berbagai kombinasi kata sandi hingga menemukan yang benar.
Tujuannya bisa beragam, mulai dari mencuri data pribadi, menyebarkan malware, hingga mengambil alih sistem untuk tindakan ilegal lainnya.
Dilansir dari Viva.co.id, menurut laporan dari Kaspersky, lebih dari 23 juta serangan bruteforce berhasil dicegah di wilayah Asia Tenggara selama enam bulan pertama tahun 2024.
Dari jumlah tersebut, 5,7 juta serangan terjadi di Indonesia, menjadikannya salah satu target terbesar selain Vietnam (8,4 juta) dan Thailand (4,2 juta). Negara-negara lain seperti Filipina, Singapura, dan Malaysia juga mengalami jutaan serangan, meskipun dengan angka yang lebih rendah.
Serangan ini umumnya menargetkan Remote Desktop Protocol (RDP), sebuah teknologi dari Microsoft yang memungkinkan pengguna mengakses komputer lain dari jarak jauh.
RDP sering digunakan oleh administrator sistem maupun pengguna awam untuk mengendalikan perangkat tanpa harus hadir secara fisik. Penjahat siber mencoba menebak kombinasi login dan kata sandi RDP untuk mendapatkan akses ke sistem target.