Rahasia Sukses Budidaya Belut ala Kang Suardi, Modal Rp300 Ribu Kini Satu Ton Satu Minggu

Suwardi pengusaha belut
Sumber :
  • Istimewa

Purwasuka – Siapa sangka, dari usaha kecil-kecilan, Kang Suardi kini menjadi pengusaha sukses di bidang budidaya belut. Bermula di Dusun Sabrang Wetan, Desa Ukirsari, Sleman, Yogyakarta, Kang Suardi membuktikan dengan tekad dan semangat, siapa saja bisa meraih kesuksesan.  

Resep Es Lilin Pelangi Cuma Rp1.000, Bisa Bikin Bocil Terus Balik Lagi!

Awalnya, Kang Suardi hanyalah seorang tukang bangunan dan mebel. Kehidupan serba pas-pasan membuatnya berpikir keras mencari peluang usaha

Suatu hari, saat bermain dengan anak-anaknya, ia mencoba menggoreng belut kecil yang ditemukan di sawah. Ternyata, anak-anaknya suka. 

7 Tips Liburan ke Bandung, Nomor 5 Sayang Jika Dilewatkan

Dari situ, ia mulai penasaran, “Kalau belut kecil saja enak, bagaimana yang besar?” Inilah yang menjadi awal perjalanan Kang Suardi di dunia budidaya belut.  

Perjalanan Kang Suardi tidak mulus. Awalnya, ia hanya memelihara satu kilo belut, namun berkali-kali gagal. Alih-alih menyerah, ia justru semakin penasaran. 

Cara Ampuh Usir Laron atau Rayap dari Rumah dengan Cara Sederhana

Gagal empat kali tidak membuatnya kapok. Akhirnya, percobaan kelima membuahkan hasil, hingga ia berhasil memiliki enam kolam belut.

Awalnya belut-belut itu hanya untuk konsumsi pribadi. Namun, permintaan mulai berdatangan setelah ia mencoba memasarkan melalui media sosial.  

“Saya dulu diremehkan, dibilang pelihara belut itu aneh. Tapi saya percaya, setiap usaha pasti ada jalannya. Sekarang, justru banyak yang datang belajar dan meminta pekerjaan,” ujar Kang Suardi dikutip dari Youtube Oasis.

Kini, ia mampu memproduksi lebih dari 1 ton belut setiap minggunya. Pesanan datang dari berbagai daerah, bahkan luar negeri seperti Jepang.  

Tips Sukses Budidaya Belut 

Kang Suardi membagikan tips sederhana bagi pemula:  

1. Kolam Terpal, untuk pemula, gunakan kolam terpal ukuran 1x2 meter dengan biaya sekitar Rp1 juta. Kolam ini bisa menampung 10 kg belut, yang jika berhasil dipanen bisa menghasilkan hingga 40 kg.  

2. Jenis Belut yang Tepat, Pilih belut rawa yang lebih sehat dan tidak terkontaminasi pestisida, dibanding belut sawah.  

3. Media dan Pakan, Gunakan media lumpur, gedebog pisang, jerami, dan kotoran hewan untuk mendukung habitat belut. Pakan utama berasal dari media tersebut, sementara pakan tambahan diberikan seminggu sekali.  

4. Kesabaran dan Ketekunan, kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Tanpa kesabaran, sulit untuk bertahan di usaha ini.   

Kang Suardi kini menargetkan membuka 1.000 kolam baru dan menjadikan tempatnya sebagai pusat wisata edukasi belut.

Selain itu, ia juga mengembangkan olahan belut seperti mangut, rica-rica, hingga keripik belut yang bisa menjadi oleh-oleh khas daerah.  

Pesannya sederhana, “Cintai dulu usaha yang sedang kita jalani, jangan terlalu cepat menetapkan tujuan. Fokuslah pada proses, karena hasil akan mengikuti.”  

Bagi yang ingin belajar budidaya belut, Kang Suardi siap membantu. Ia bahkan telah menerbitkan buku panduan berjudul Budidaya Belut ala Kang Wardi.  

Dari nol hingga sukses besar, Kang Suardi adalah bukti bahwa semangat dan kerja keras bisa mengubah hidup siapa saja. Jadi, apakah Anda siap mencoba?