Ayam yang Lembut, Segar dan Sambal Nendang: Rahasia Bisnis Ayang Goreng Dadakan Mang Kus!
- YouTube/dede wahyu hidayatulloh
Purwasuka – Mengembangkan bisnis di tengah persaingan yang semakin ketat adalah tantangan yang tidak mudah.
Namun, seorang pengusaha ayam goreng berhasil membuktikan bahwa dengan kreativitas dan strategi yang tepat, sebuah usaha kecil bisa berkembang pesat.
Ia memulai bisnisnya di kawasan Pasar Jumat Purwakarta dengan konsep sederhana: ayam goreng dadakan yang selalu segar dan penuh rasa.
Dalam perjalanan bisnisnya, ia berbagi tips yang menjadi kunci sukses usahanya.
“Awalnya, saya hanya ingin menyediakan makanan yang sederhana tapi berkualitas. Dari situ, saya berpikir, bagaimana caranya agar orang yang mencoba sekali, mau kembali lagi? Kuncinya ada di kualitas bahan dan konsistensi rasa,” ujar sang pemilik dengan penuh semangat.
Dikutip dari chanel Youtube "dede wahyu hidayatulloh", Rabu (01/01), lokasi strategis menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan bisnis ini.
Berada di area belakang pusat pertokoan di Pasar Jumat, ayam goreng dadakan Mang Kus berada di belakang Bank Mandiri.
Meski awalnya tersembunyi, lokasi ini justru memberikan suasana nyaman bagi pelanggan yang ingin menikmati makanan tanpa hiruk-pikuk jalan utama.
“Memang parkirnya sedikit tersembunyi, tapi kami pastikan area ini tetap mudah diakses dan aman untuk pelanggan,” tambahnya.
Selain lokasi, keunggulan utama ayam goreng dadakan Mang Kus terletak pada bahan yang digunakan.
Ia selalu memilih ayam kampung dengan tekstur lembut dan rasa yang khas. Ditambah dengan sambal yang pedas menggugah selera, menu ini menjadi favorit banyak pelanggan.
“Kualitas bahan itu nomor satu. Saya tidak mau kompromi soal ini. Dari ayam, sambal, hingga lalapan seperti kemangi dan kol, semua harus segar,” ungkapnya.
Ia juga mengandalkan interaksi langsung dengan pelanggan sebagai strategi pemasaran.
Ia sering turun tangan melayani pelanggan, mendengarkan masukan, dan memberikan rekomendasi menu. Cara ini membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih dekat dengan usaha yang ia jalankan.
“Kadang saya sendiri yang menyapa pelanggan di meja. Dari obrolan santai itu, banyak ide baru muncul untuk pengembangan bisnis,” katanya.
Dalam memajukan bisnis, ia tidak melupakan pentingnya promosi. Ia memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan menu-menu andalannya. Foto-foto ayam goreng yang menggugah selera dan ulasan dari pelanggan setia menjadi alat promosi yang efektif.
“Era sekarang, orang sering mencari rekomendasi di media sosial. Jadi, saya pastikan foto dan ulasan dari pelanggan benar-benar mencerminkan kualitas kami,” jelasnya.
Di samping promosi, inovasi menu juga menjadi fokus bisnisnya. Tidak hanya ayam goreng, ia mulai menambahkan varian seperti tempe goreng dan sambal khas dari berbagai daerah. Tujuannya adalah memberikan pilihan yang lebih beragam bagi pelanggan.
“Kami ingin pelanggan selalu merasa ada sesuatu yang baru di sini, sehingga mereka tidak bosan dan tetap setia dengan kami,” paparnya
Kini, warung ayam goreng dadakan Mang Kus semakin dikenal. Tidak hanya pelanggan lokal, tetapi juga wisatawan yang berkunjung ke Pasar Jumat kerap mampir untuk mencicipi kelezatan ayam gorengnya.
Kesuksesan ini menjadi bukti bahwa usaha kecil pun bisa berkembang besar dengan strategi yang tepat.
“Yang terpenting adalah konsistensi, kualitas, dan mendengarkan pelanggan. Kalau tiga hal ini terus dijaga, insya Allah bisnis kita akan maju,” tutup pemilik usaha dengan senyum penuh optimisme.