Raup 1,5 Juta Sehari, Mantan Pedagang Es Campur Kini Jualan Surabi Bandung
- Tangkap Layar Youtube Dapur Pedagang Sukses
VIVAPurwasuka – Kisah sukses seorang pedagang surabi di Bandung menjadi sorotan.
Rizky Ahmad Mufid atau yang akrab disapa Kiki, berhasil mengubah nasibnya dari penjual es campur di Cikarang menjadi pengusaha surabi sukses di Kota Bandung.
Perjalanan usaha Kiki dimulai setelah ia keluar sekolah dan sempat bekerja di Jakarta selama dua bulan.
Tidak betah dengan pekerjaannya, ia kemudian diajak saudaranya untuk berjualan surabi di Bandung. Selama dua tahun, ia belajar dari kakak dan pamannya secara bergantian.
"Dulu saya jualan di Cikarang, panas, usaha es campur. Nggak berjalan, saya diajakin ke Bandung sama kakak saya buat belajar surabi," ungkap Kiki dalam Channel Youtube Dapur Pedagang Sukses.
Berbekal modal dari ibunya, Kiki memberanikan diri membuka usaha surabi sendiri. Lokasi jualannya strategis di Jalan Kopo Panjunan, dekat Hotel Grand Tulip.
Ia menamai usahanya "Jannah" yang merupakan singkatan dari "jajanan jadul tapi enak".
Surabi buatan Kiki terkenal dengan berbagai varian topping, mulai dari original, cokelat, abon, hingga oncom yang menjadi best seller.
Rahasia kelezatan surabi oncomnya terletak pada pengolahan oncom yang dimasak sendiri dengan bumbu khusus.
"Oncomnya itu masak sendiri. Mulai diparut, terus dimasak. Sudah matang, wangi oncomnya keluar, baru kita blender bumbu, masukin bumbu sampai matang," jelas Kiki tentang proses pembuatan surabi oncomnya di Channel Youtube Dapur Pedagang Sukses.
Dari awal yang hanya menghabiskan 4 kg tepung per hari, kini usahanya berkembang pesat hingga menghabiskan 18 kg tepung dalam waktu setengah hari saja.
Omzet hariannya pun meningkat signifikan dari awal Rp150.000 menjadi Rp1,3 hingga Rp1,5 juta per setengah hari.
"Alhamdulillah dari dulu bisa dikatakan naik terus. Dari 4 kilo, naik 1 kilo jadi 5 kilo, terus Alhamdulillah sampai sekarang sampai 18 kg," tutur Kiki.
Kiki tidak berhenti berinovasi. Ia sudah memiliki dua cabang dan berencana mengembangkan konsep angkringan jadul yang menggabungkan surabi, kue balok, dan minuman tradisional.