Jasa Tirta II Pasok Air Baku untuk Proyek SPAM Kabupaten Bandung
- Istimewa
Purwasuka – Direktur Operasi dan Pemeliharaan Jasa Tirta II, Anton Mardiyono, Jumat (14/2), menghadiri groundbreaking Proyek Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wilayah Timur Kabupaten Bandung.
Proyek ini ditargetkan mampu menyediakan air bersih hingga 1.100 liter per detik. Berlokasi di Desa Cikoneng, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jasa Tirta II berperan sebagai penyedia pasokan air baku yang akan diolah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi air minum bagi masyarakat.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air, Jasa Tirta II memegang peranan penting dalam mendukung keberhasilan proyek SPAM ini.
Ketersediaan air baku yang stabil menjadi faktor utama dalam penyediaan air bersih dan juga berkontribusi pada ketahanan air, yang sejalan dengan program prioritas Asta Cita Pemerintahan Prabowo - Gibran.
“Pengelolaan pasokan air baku yang berkelanjutan sangat krusial untuk memastikan ketahanan air dan ketersediaan air bersih yang dapat diandalkan. Di sinilah Jasa Tirta II berperan penting agar masyarakat dapat menikmati air bersih yang memadai, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang,” ujar Anton.
Groundbreaking proyek ini juga dihadiri Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusuma Astuti. Dalam kesempatan tersebut, Diana menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan infrastruktur air minum di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Bandung.
Menurut data Kementerian PUPR, cakupan pelayanan air bersih di Indonesia baru mencapai 45 persen, sedangkan cakupan perpipaan baru sekitar 20 persen.
“Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta sangat penting untuk mendorong penyediaan air bersih bagi masyarakat. Kerja sama B to B (business to business) seperti ini patut diapresiasi dan dapat menjadi contoh bagi daerah lain,” kata Diana.
Proyek SPAM ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperluas akses air minum yang terjangkau, meningkatkan kualitas kesehatan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi.
Untuk mewujudkan air minum yang layak, pasokan air baku yang berkualitas menjadi kunci, di sinilah peran Jasa Tirta II sebagai pemasok air baku sangat vital.
“Salah satu target RPJMN 2025-2029 adalah meningkatkan akses air minum aman hingga 34,15 persen rumah tangga, serta cakupan layanan perpipaan menjadi 38,07 persen. Saat ini, cakupan perpipaan masih di angka 19,76 persen, sehingga investasi besar dibutuhkan untuk menutup gap 18,31 persen tersebut,” jelas Diana.
Jasa Tirta II terus berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan, air, dan energi. Perusahaan ini memasok 80 persen air baku yang diolah menjadi air minum untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk Purwakarta, Karawang, Subang, dan Bekasi.
Sebagai informasi, di sepanjang Saluran Induk Tarum Barat, Jasa Tirta II melayani pasokan air baku untuk PDAM sebesar 63,63 juta meter kubik per bulan, dan untuk industri sebesar 19,13 juta meter kubik per bulan.
Di Saluran Induk Tarum Utara, pasokan air baku untuk PDAM mencapai 1,37 juta meter kubik per bulan, sementara untuk industri 2,56 juta meter kubik per bulan. Sedangkan di Saluran Induk Tarum Timur, pasokan air baku untuk PDAM tercatat 1,91 juta meter kubik per bulan, dan untuk industri mencapai 5,05 juta meter kubik per bulan.