Ini Solusi PDAM Atasi Krisis Air Bersih di Purwakarta
Purwasuka – Perumda Air Minum Gapura Tirta Rahayu atau PDAM Purwakarta terus berupaya dalam mengatasi permasalahan krisis air bersih di sebagian wilayah Kabupaten Purwakarta. Salah satu langkah jangka pendek yang diterapkan oleh PDAM Purwakarta adalah dengan melakukan optimalisasi produksi air dari intake waduk Jatiluhur menuju pengolahan di IPA Sadang.
“Teknisnya adalah melakukan penambahan pompa aktif, lalu penggantian pipa fleksible, sebagai pendukung penambah debit air ke IPA Sadang yang didistribusikan ke wilayah Kecamatan Kota Purwakarta,” kata Plt Dirut PDAM Purwakarta, Riana A. Wangsadiredja, Minggu, 24 Desember 2023.
Di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sadangnya pun akan dilakukan upaya-upaya teknis lainnya untuk memperbesar volume pengolahan air.
Dengan begitu, Riana berharap IPA Sadang bisa mendistribusikan air bersih lebih dari 180 liter per detik.
Lanjutnya, upaya lain yang akan dilakukan PDAM Purwakarta adalah mengevaluasi jaringan dari sumber mata air Cilembangsari.
Yaitu, melakukan upaya Bypass pipa distribusi utama pada Bak Pelepas Tekan (BPT) di pondoksalam, untuk mencoba menjaga tekanan air tetap stabil walau debit yang masih belum normal.
“Dan kami akan melakukan konekting di beberapa titik jaringan distribusi yang ada di Jalan Ibrahim Singadilaga dan Wikara, untuk memastikan semua jaringan distribusi di perkotaan terkoneksi dengan distribusi Utama dari IPA Sadang,” paparnya.
Upaya-upaya di atas dan lainnya, terus dilakukan untuk mengatasi krisis air bersih, akibat penurunan drastis debit air di dua sumber mata air serta waduk jatiluhur.
Meskipun hujan sudah beberapa kali turun, tetapi tidak langsung menambah debit mata air, karena masih proses penyerapan dari pegunungan (dataran tinggi melalui alur jalur urat mata air) dari Gunung Burangrang.
Juga sembari menunggu pipa jalur distibusi utama (JDU) di sasak beusi tersambung kembali oleh pihak Pemerintah daerah, untuk mendistribusikan kembali air bersih dari IPA ubrug ke Kecamatan Purwakarta Kota.
“Atas kekurangan itu, kami meminta maaf yang sebesarnya, dan konsisten mengganti distribusi air bagi wilayah terdapat dengan penyaluran melalui armada tengki dan sistem gilir,” ungkapnya.
Solusi jangka pendek ini direncanakan selesai dalam satu bulan ini, dan diharapkan di bulan Februari distribusi air bersih lebih besar dan mengurangi wilayah terdampak.
"Yang pasti jumlah pelanggan yang terdampak tidak mencapai belasan ribu seperti kabar yang beredar," pungkas Riana.(red)