Teks Khutbah Jumat: Larangan Saling Mengejek dan Menghina

Ilustrasi Khutbah Jumat
Sumber :
  • info.metrokota.go.id

Terkait hal ini, Rasulullah saw pernah bersabda bahwa derajat seseorang bisa dilihat dari kebiasaannya. Kerendahan diri seseorang adalah ketika ia mudah merendahkan derajat orang lain. 

Teks Khutbah Jumat: Strategi Setan Goda Manusia

Sebaliknya, seseorang akan dinilai tinggi derajatnya jika menghormati sesama. Menghargai pendapat dan keberadaan orang lain. Hal ini sebagaimana termaktub dalam kitab Sunan Ibni Majah karya Imam Ibnu Majah (207-275 H) yang bersumber dari sahabat Abi Hurairah.

Artinya: "Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “Cukuplah keburukan seseorang jika ia menghina saudaranya sesama muslim.” (HR. Ibnu Majah).

Teks Khutbah Jumat: Ramadhan Kesempatan Menyucikan Diri

Karena itu, penting kiranya kita sadari bersama bahwa mengejek dan menghina adalah kebiasaan yang mesti kita hindari. Perbedaan pilihan politik, agama, ras, suku, ustadz idola, ataupun pasangan Capres-Cawapres jangan sampai menjadi penyebab untuk saling mengejek. 

Saling merendahkan dan apalagi mencari kesalahan-kesalahan pihak lain.  Perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Keragaman Indonesia harus menjadi pangkal untuk saling erat bergandeng tangan. Bertukar ide dan gagasan untuk membangun kemajuan bangsa. Jika terdapat silang pendapat, maka harus diselesaikan dengan jalan yang bermartabat. Kritik sangat dibutuhkan. 

Teks Khutbah Jumat: Jauhi Sifat Malas

Namun kritik yang konstruktif, bukan kritik yang sumir dan nyiyir. Selain itu, jika terdapat kesalahan dan kekhilafan sesama saudara Muslim, Islam mengajarkan umatnya untuk saling menasihati dan mengingatkan. Akan tetapi, perlu kita ingat bahwa nasihat ini harus disampaikan dengan cara yang baik dan beradab. 

Jangankan antar sesama Muslim, nasihat dan dakwah kepada non-Muslim pun harus disampaikan dengan cara yang baik. Allah ta’ala berfirman: 

Halaman Selanjutnya
img_title