Modal Rp20 Ribu, Bisnis Sepatu Irman Kini Tembus Pasar ASEAN

Pemilik Sepatu Pollenzo, Uda Irman
Sumber :

Purwasuka – Hampir setiap orang yang ingin memulai usaha bergantung pada modal yang banyak. Mindset ini membuat orang takut untuk memulai bisnis dengan alasan belum cukup modal.

Sukses di Usia Muda: Jualan Ayam Kekinian Ludes 250 Porsi, Raup Omzet Rp6 Juta per Hari!

Tapi pengalaman Uda Irman telah membuktikan bahwa memulai sebuah usaha tidak melulu soal modal. Tapi soal keinginan, tekad dan keberanian.

Pria asal Ciomas, Bogor itu memberanikan diri membuka usaha sepatu wanita pada tahun 2015 dengan modal minim, yakni Rp20 ribu.

Omzet Jutaan Rupiah Perhari, Ide Jualan Gorengan Tahu Jeletot Ini Cocok untuk Pemula

Irman ternyata punya pengalaman bekerja di toko sepatu. Kala itu ia meminta rekannya untuk membuatkannya sepatu. Kemudian, sepatu itu ia jual melalui media sosial seperti Instagram dan WhatsApp.

"Jujur saya (hanya) punya modal kepercayaan. Jadi saya bikin model sepatu, terus saya kasih ke teman saya. Dia produksi sepatu sepasang untuk dijual. Kalau dibilang nggak masuk akal, saya modal kepercayaan terus saya kasih uang Rp 20 ribu untuk bikin 1 sandal," ujarnya, dikutip pada Selasa, 7 Januari 2025.

Cerita Bisnis Owner Ayam H dan Lap di Bandung: Dari Keterbatasan ke Kesuksesan UMKM

Ternyata, sepatu itu terjual dengan laris seharga Rp135 ribu. Hasilnya, ia foto dan disebarkan ke media sosial.

"Ada order masuk, nanti saya bilang saya teman untuk bikin sepasang. Kebetulan dia ada bahan lebih. Jadi dibikinin lah. Saya kasih lagi uang rokok Rp 20 ribu, terus saya jual Rp 135 ribu," katanya.

Usaha Sepatu Milik Irman

Photo :
  • -

Dengan sedikit hasil, Irman dapat tambahan modal. Permintaan pun meningkat menjadi 15 bahkan 50 pasang sepatu. Disitulah ia mulai mendapat peluang.

"Nah setelah 50 (order) saya hidup di warnet. Selama 4 bulan saya hidup di warnet. Karena saya nggak mau beli komputer dulu. Karena income saya nggak memadai. Yang penting saya stok dulu barang. Saya hidup di warnet dengan biaya Rp 5 ribu, saya booking dari jam 8 pagi sampai jam 12 malam selama 4 bulan bisa hidup di warnet," terangnya.

Perlahan namun pasti, Irman mulai memperluas pasar melalui e-commerce, yaitu Sophee. Perjalanan 5 tahun bersama Sophee, Irman semakin sukses menjual produk yang ia beri nama Pollenzo.

"Dari anggota 5,6 sampai sekarang (karyawan) sudah 26. Dan sekarang lagi ada penambahan 5 orang, sedang diinterview. Jadi ada 31 orang rencananya. Gudang (sekarang) alhamdulillah sudah 5," paparnya.

Berbagai program yang diadakan Sophee, membuat Irman semakin mendapat peluang. Saat Covid-19 melanda, Irman sempat mengalami penurunan dalam bisnis sepatunya itu.

"Waktu pertama pandemi itu awalnya kaget. Karena sudah siap untuk persiapan Lebaran. Stok saya masih banyak. Saya sudah siap stok beberapa gudang. Saya sempat down mikirin bagaimana karyawan sebanyak ini mau dikeluarkan nggak mungkin," katanya.

Akan tetapi, ia memanfaatkan program Sophee seperti promo Flash Sale, diskon ongkir, dan fasilitas Sophee lainnya. Irman akhirnya mendapat peluang di tahun 2020.

Dengan Sophee di masa pandemi itu, Irman justru semakin memperluas pasarnya melalui program Sophee Ekspor. Dengan program itu, Pollenzo pertama kalinya ekspor ke Thailand, Malaysia, Singapura, hingga Vietnam.

Adapun produk sepatu wanita yang paling diburu yaitu wedges dan heels dengan warna serta motif yang mencolok.

"Singapura dan Malaysia lebih cenderung ke wedges sama heels. Yang agak sedikit sedikit glamor, agak sedikit berwarna gitu kan. Kayak bunga-bunga, itu dia lebih cenderung ke sana," katanya.

Sebagai informasi, program Shopee Ekspor bertujuan untuk membantu memperluas akses pasar ekspor bagi UMKM. Shopee akhirnya mencatatkan keberhasilannya Irman dalam program ekspor dengan peningkatan transaksi harian hingga 6 kali lipat selama periode Juni 2020 - Januari 2021.

Tak hanya di kawasan Asia Tenggara, program Shopee diketahui sudah merambah hingga ke Brasil. Pencapaian yang luar biasa dari modal awal Rp20 ribu