Usia Baru 21 Tahun Modal Awal Rp300 Ribu, Tapi Omzet Ratusan Juta Berkat Bisnis Camilan

Nadine Fatia pengusaha camilan asal Bandung
Sumber :
  • Istimewa

Purwasuka – Di usia yang masih sangat muda, Nadine Fatia berhasil membangun bisnis camilan dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan. 

Sukses di Usia Muda: Jualan Ayam Kekinian Ludes 250 Porsi, Raup Omzet Rp6 Juta per Hari!

Berawal dari modal kecil, usaha yang ia namakan Raja Ngemil kini telah berkembang pesat, bahkan menjangkau pasar luar negeri seperti Taiwan, Malaysia, hingga Jepang. 

Kisahnya membuktikan bahwa semangat, kerja keras, dan doa mampu mengubah keterbatasan menjadi peluang besar.  

Rahasia Sukses Budidaya Belut ala Kang Suardi, Modal Rp300 Ribu Kini Satu Ton Satu Minggu

Nadine memulai bisnisnya pada tahun 2020, saat pandemi membuat banyak orang kesulitan mencari pekerjaan. 

Bermodal Rp300.000, ia membeli bahan baku di pasar dan mengolahnya menjadi camilan basreng atau bakso goreng yang dipasarkan secara online. 

Dulu Kuli Bangunan Sekarang Pemilik Pabrik Kripik Singkong: Modal Rp100 Ribu hingga Produksi 1,5 Ton Per Hari

Awalnya, ia hanya menggunakan akun pribadi untuk mempromosikan produknya ke teman-teman. “Aku dan mama bikin camilan sendiri. Dari situ ternyata banyak yang suka, dan akhirnya usaha ini berkembang pesat,” ungkap Nadine dilansir dari Youtube Kawan Dapur.

Meski sempat menghadapi tantangan seperti harus pindah tempat produksi karena rumahnya dianggap terlalu sempit, Nadine tidak menyerah.

Kini, ia memproduksi hingga 2 ton camilan setiap hari dan mempekerjakan 55 karyawan, termasuk warga sekitar. 

“Aku juga senang karena bisa membantu banyak orang, termasuk saudara dan tetangga yang butuh pekerjaan,” tambahnya.  

Kesuksesan Raja Ngemil tidak terlepas dari strategi pemasaran yang kreatif. Nadine memanfaatkan platform seperti TikTok Shop, Shopee, dan Instagram untuk menjual produknya. 

Konten-konten yang ia buat di TikTok sering kali viral, membawa ribuan pesanan dalam sehari. Ia juga menggunakan iklan dan endorse untuk memperluas jangkauan pasar.  

Selain itu, Nadine selalu menanamkan nilai berbagi. Setiap bulan, ia menyisihkan 2,5% dari pendapatannya untuk zakat.

"Aku percaya, rezeki itu semakin berkah kalau kita sisihkan untuk orang lain. Kalau orderan lagi sepi, setelah zakat malah langsung ramai lagi,” katanya dengan penuh keyakinan.