Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi Versi NU dan Muhammadiyah

Ilustrasi pesta kembang api di malam tahun baru 2025
Sumber :
  • Pinterest

قَالَ الْقَمُولِيُّ لَمْ أَرَ لِأَحَدٍ مِنْ أَصْحَابِنَا كَلَامًا فِي التَّهْنِئَةِ بِالْعِيدِ وَالْأَعْوَامِ وَالْأَشْهُرِ كَمَا يَفْعَلُهُ النَّاسُ لَكِنْ نَقَلَ الْحَافِظُ الْمُنْذِرِيُّ عَنْ الْحَافِظِ الْمَقْدِسِيَّ أَنَّهُ أَجَابَ عَنْ ذَلِكَ بِأَنَّ النَّاسَ لَمْ يَزَالُوا مُخْتَلِفِينَ فِيهِ وَاَلَّذِي أَرَاهُ مُبَاحٌ لَا سُنَّةَ فِيهِ وَلَا بِدْعَةَ

Rayakan Tahun Baru di Puncak, Rekomendasi 5 Gunung di Bandung Selatan untuk Pendaki Pemula

Kesempulannya, merayakan tahun baru Masehi dengan berbagai bentuknya, termasuk mengucapkan selamat tahun baru diperbolehkan.

Meski begitu, hukum mubah tersebut berlaku ketika perayaan tahun baru tidak diaplikasikan dengan cara-cara yang melanggar aturan syariat Islam.

Meriahkan Tahun Baru dengan Kue Cubit, Ini Cara Buatnya

Senada dengan NU, dalam perspektif Muhammadiyah merayakan tahun baru Masehi hukumnya diperbolehkan.

Dilansir laman Muhammadiyah.or.id, Selasa 31 Desember 2024, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebut baik tahun baru Masehi (Miladiyah) maupun Tahun Baru Hijriyah (Tahun baru Islam), dua-duanya sama-sama baik.

Trik Menikmati Pesta Kembang Api di Bandung Terbaik Saat Tahun Baru

“Dua-duanya baik tidak ada yang buruk, bahkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk di negara Timur Tengah, Arab Saudi, dua kalender selalu dipakai yang sehari-hari termasuk untuk transaksi itu menggunakan tahun Miladiyah tetapi untuk penentuan hari raya Idulfitri dan Iduladha itu menggunakan tahun Hijriyah, jadi tidak perlu mempertentangkan dua waktu ini,” ungkap Haedar.

Lanjut Haedar, ketika momen malam tahun baru Masehi tersebut diisi dengan momentum kegembiraan, maka hal itu diperbolehkan.

Halaman Selanjutnya
img_title