Ridwan Kamil dan PWNU Jabar ‘Rujuk’, Tapi Data Penerima Bantuan Tetap Tak Dibuka

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :
  • Jabarnews.com

Purwasuka – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat akhirnya bertemu di kantor PWNU Jabar di Jalan Terusan Galunggung No.9 Lingkar Selatan, Lengkong, Kota Bandung tadi siang. 

Kepala Kemenag Purwakarta Berganti, Ketua PCNU Sampaikan Ini

Dikutip dari Jabarnews.com, pertemuan tertutup antara Ridwan Kamil dengan PWNU Jabar tersebut membahas soal polemik Kesra Jabar Gate Rp1 triliun yang disebutkan telah diberikan Pemprov Jawa Barat ke NU Jabar. 

Setelah pertemuan itu selesai, baik Ridwan Kamil maupun PWNU Jawa Barat melalui ketuanya, Juhadi Muhammad kompak menyampaikan polemik Kesra Jabar Gate Rp1 triliun sudah tidak ada masalah lagi. 

Dedi Mulyadi vs Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2024, Mana yang Lebih Unggul?

Namun, baik Juhadi Muhammad terutama Ridwan Kamil tidak menunjukkan data penerima Kesra Jabar Gate Rp1 triliun ataupun angka pasti anggaran bantuan tersebut untuk membuktikan bantuan yang digadang-gadang mencapai Rp1 triliun lebih tersebut diterima kepada yang berhak.

Usai pertemuan, Gubernur Jabar hanya menyampaikan anggaran Rp1 triliun lebih diberikan untuk masyarakat Jabar yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama Jabar. Bukan diberikan kepada Nahdlatul Ulama sebagai organisasi.

Teks Khutbah Jumat: Urgensi Menjaga Perdamaian untuk Kenyamanan Beribadah

Gubernur Jabar pun tidak menjelaskan, masyarakat atau kelompok mana saja yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama tersebut. 

Termasuk tidak menyampaikan bukti masyarakat yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama Jabar yang dimaksudnya benar adanya atau fiktif. 

“(Hasil pertemuan tadi), sudah tidak ada masalah itu, hanya masalah penjelasan yang dibutuhkan secara mendalam,” kata dia usai pertemuan dengan PWNU Jawa Barat, Bandung, Kamis, 29 Desember 2022. 

“Tadi saya hadir, karena saya sangat menghormati ulama. Tadi saya menjelaskan secara mendalam, dan Alhamdulilah dipahami. Itu (anggaran Rp1 triliun) untuk program-program warga Jabar yang memang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama, kira-kira begitu,” sambung dia.

Sementara Juhadi Muhammad mengaku sudah melihat data anggaran Kesra Jabar Gate Rp1 triliun yang diperlihatkan oleh Gubernur Jabar. 

“Diperlihatkan datanya, memang datanya seperti itu (Rp1 triliun) ya. (Setelah pertemuan ini) sudah eggak ada ganjalan, yang jelas (bantuan dari Pemerintah Provinsi Jabar) tidak lewat PWNU Jabar. Jadi kita miskomunikasi, Insyallah ke depan baik-baik saja,” ucap dia. 

Saat ditanya terkait data penerima secara merinci, dan meminta penjelasan siapa saja penerima bantuan Rp1 triliun yang disebut-sebut Pemprov Jabar adalah masyarakat atau kelompok yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. 

Juhadi Muhammad mengaku tidak tahu penerima bantuan Rp1 trilun dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut alias dirinya tidak mengenal penerima bantuan tersebut, karena yang menerima masyarakat atau lembaga bukan dari PWNU Jabar. 

“Saya tidak tahu ya (siapa penerimanya) karena memang bukan PWNU, tapi ke warga atau ke lembaga yang katanya berafiliasi dengan NU,” ucap dia. 

Ditempat yang sama, Kabiro Kesra Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat Barnas Adjidin pun hanya menjelaskan singkat soal hasil pertemuan tadi, soal anggaran Rp1 triliun lebih yang jadi polemik. 

“Nilainya betul kok Rp1 triliun lebih, pokoknya lebih besar dari itu. Sudah dijelaskan, sudah sangat rinci dijelaskannya ke PW Nahdlatul Ulama Jabar,” tegas dia.  

Barnas Adjidin kembali menolak memberikan data penerima bantuan yang ternyata masyarakat yang berafiliasi dengan NU sebagai bukti atas pernyataan yang sudah disampaikan ke publik tersebut dengan alasan tidak perlu, karena sudah disampaikan kepada PW Nahdlatul Ulama Jabar. 

“Enggak, enggak usah. Sudah kita sampaikan kepada pimpinan PW Nahdlatul Ulama Jabar,” tegas dia.