Sidang Doktor di Universitas Padjadjaran Bandung, Cucun Ahmad Syamsurijal Dinyatakan Lulus Cumlaude

Cucun Ahmad Syamsurijal saat Sidang Terbuka Promosi Doktor di UNPAD
Sumber :
  • Istimewa

Purwasuka – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Cucun Ahmad Syamsurijal dinyatakan lulus dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor untuk Bidang Ilmu Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung.

Soal Hasil Pemilu 2024, Ketua MUI Purwakarta Sampaikan Ini

Dalam sidang tersebut, Cucun yang dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude itu mempresentasikan disertasinya yang berjudul "Efektivitas Pengelolaan APBN dengan Menggunakan Kebijakan Automatic Stabilization dalam Menghadapi Krisis.”

Di hadapan tim Promotor yang diketuai Yogi Suprayogi Sugandi, S.Sos., M.A., Ph.D. Cucun mempertahankan disertasinya. Dia menjelaskan, ketika kondisi ekonomi menghadapi turbulensi, pemerintah bisa merespon turbulensi tersebut melalui kebijakan countercyclical. 

Datang ke Purwakarta, Cak Imin Temui 100 Peserta Sunatan Massal

“Terdapat dua pendekatan countercyclical yang bisa digunakan oleh pemerintah yaitu kebijakan diskresi dan kebijakan automatic stabilization,” jelas Cucun, Selasa (25/01/2023).

Cucun mengatakan, Indonesia pernah mengalami empat kali siklus bisnis yang mempengaruhi stabilitas ekonomi secara signifikan, bahkan satu diantaranya berujung pada krisis politik yang mengakibatkan tumbangnya rezim pemerintahan Orde Baru.

Bagaimana Kebijakan Automatic Stabilization Efektif Dalam Menghadapi Krisis Ekonomi?

Adapun empat krisis yang dimaksud adalah, krisis ekonomi pada 1980-an yang disebabkan berakhirnya “Booming” minyak bumi, kemudian terjadi pada 1997-1998 dan 2008 yang disebabkan subprime mortgage di Amerika Serikat. Dan yang mutakhir pada 2020 lalu akibat Pandemi Covid-19.

Berdasarkan pengalaman di atas untuk meredam efek buruk siklus bisnis dan krisis ekonomi diperlukan intervensi pemerintah dengan membuat kebijakan stimulus fiskal yang diharapkan mampu memulihkan ekonomi dari masa krisis dan tidak berdampak negatif terhadap kualitas kehidupan secara luas.

Halaman Selanjutnya
img_title