Netizen Kritik Ridwan Kamil Soal Transportasi Publik, Pakar ITB: Bandung Bakal Kolaps

- Freepik.com
Purwasuka – Baru-baru ini netizen mengkritik Ridwan Kamil soal transportasi publik saat adu argumen terkait Masjid Al Jabbar di media sosial.
Gubernur Jawa Barat ini ramai diperbincangkan netizen di media sosial Twitter setelah dikritik akun @outstandjing terkait biaya pembangunan Masjid Al Jabbar yang menghabiskan anggaran belanja hampir sebesar Rp1 Triliun.
Menurut pemilik akun @outstandjing, anggaran sebesar itu sebaiknya digunakan untuk kepentingan semua orang seperti angkutan massal.
Cuitan itu pun sebelumnya menanggapi unggahan seorang warganet di Bandung @R_dega46 yang terjebak di tengah kemacetan di sekitaran jalan dekat Masjid Al Jabbar yang baru diresmikan pada akhir Desember lalu itu.
Ridwan Kamil pun membalas salah satu rangkaian cuitan @outstandjing itu yang diunggah di akun Instagramnya. Dirinya berkata, penggunaan dana itu adalah kesepakatan bersama, dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musrembang.
Namun justru, melalui kolom komentar akun Instagram @ridwankamil, sejumlah pengguna Instagram menilai kebijakan untuk transportasi publik, banjir dan kemacetan harus menjadi prioritas.
Seperti komentar yang diutarakan @yovananda, “ya betul penggunaan dana adalah aspirasi masyarakat. Berarti mayoritas masyarakatnya masih blm sadar pentingnya transportasi publik. Bukannya saya mengesampingkan masjid ya, tapi miris aja lihat transportasi publik di jabar amburadul.”
Ada juga akun @laela_fitri yang berkomentar, “Disaat orang rame rame komentar masjid. Saya pengen komentar jalan.. kenapa jalan di jawa barat jelek.. selalu ada yang jawab. Apbdnya bukan hnya untuk jalan.. dan selalu saling lempar dri desa ke pihak propinsi. Kitu weh teu tamat2…”
Kemudian akun @lawmyb, “Kang sebetulnya kami rakyat bandung pertanyakan itu urgensi membangun masjid di tengah sawah dengan kondisi jalan super kecil + dana APBN yang besar. Kami butuh keamanan tiap malam pak sekarang benar2 seperti Bronx. Transportasi Publik gajelas, Macet dimana-mana, Banjir. Bisa dibilang bandung sejak 2013 adalah failed city.”
Pakar Transportasi Buka Suara
Pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung, Sonny Wibowo, mengatakan jika situasinya tidak berubah dalam 10 tahun ke depan, "Bandung bakal kolaps" dari sisi kemacetan dan menjadi kota yang tidak nyaman dihuni.
Dirinya menilai transportasi publik Kota Bandung tertinggal jauh dari kota metropolitan lain seperti Jakarta.
Dilansir dari laman BBC Indonesia, Sabtu (07/01/2023), Sonny menjelaskan hal ini dikarenakan transportasi publik yang sekarang beroperasi disebut "tidak ada kemajuan bahkan tidak dikelola dengan baik" sehingga ditinggalkan penumpang dan akhirnya banyak yang beralih menggunakan kendaraan pribadi.
Transportasi publik di Kota Bandung masih didominasi angkutan kota (angkot) berwarna-warni dan sejumlah bus serta kereta rel diesel (KRD) yang menghubungkan wilayah kota dengan kabupaten.
Sonny mencontohkan Trans Metro Bandung yang dioperasikan sejak tahun 2011/2012, konsepnya mirip TransJakarta. Namun sangat disayangkan jumlah bus dan rute yang dilayangi bus ini kian menyusut.
"Dalam lima tahun terakhir ini [transportasi massal] semuanya tidak berjalan dengan maksimal. Di saat angkutan umum terpuruk, alih-alih Pemkot Bandung mengangkatnya, cenderung membiarkan. Akhirnya kebutuhan pergerakan masyarakat kembali ke motor atau mobil," jelas Sonny.