Dari Gerobak Sederhana, Seblak Teh Uci Meraup Omzet Rp700 Ribu per Hari

Seblak Teh Uci
Sumber :
  • Youtube/Zayn ZR

Purwasuka – Di tengah keramaian kota, sebuah gerobak sederhana berdiri tegak, menawarkan kenikmatan yang tak bisa ditolak—sebuah hidangan khas yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga membanggakan penciptanya. 

 

"Seblak Teh Uci," begitu nama gerobaknya. Berada di sebuah kawasan yang strategis, gerobak ini sudah menjadi tempat favorit bagi warga sekitar yang mencari rasa pedas nan lezat.

 

Awal mula cerita suksesnya tidaklah instan. Sebuah perjalanan panjang penuh perjuangan di balik setiap porsi seblak yang disajikan. 

 

Seblak Teh Uci

Photo :
  • Youtube/Zayn YR

 

Dilansir dari akun Youtube "Zyan YR", Sabtu (7/12), Teh Uci, pemilik usaha ini, memulai usahanya hanya dengan modal kecil dan penuh semangat. Seperti banyak pengusaha lainnya, ia pernah merasakan keraguan di hari-hari pertama. 

 

“Hari pertama, saya hanya mendapatkan penghasilan Rp300 ribu,” ujarnya dengan senyum malu. 

 

Namun, seiring berjalannya waktu, usahanya mulai berkembang pesat. Dalam waktu singkat, pendapatannya mencapai Rp700 ribu dalam sehari, dan itulah saat ia merasa bahwa usahanya berjalan ke arah yang benar.

 

Setiap hari, Teh Uci mengolah bahan-bahan segar untuk menyajikan seblak yang memikat hati para pelanggannya. 

Dari telur ayam yang dimasak dengan sempurna, bumbu pedas khas dengan cabe rawit yang melimpah, hingga kerupuk yang digoreng hingga sempurna. 

 

Semua bahan ini diracik dengan penuh cinta, tanpa bahan pengawet atau MSG. Keaslian rasa menjadi kunci utama, sehingga tak jarang pelanggan kembali lagi untuk mencicipi hidangan yang sama.

 

Meskipun berada di pinggir jalan, kesederhanaan gerobaknya justru menjadi daya tarik tersendiri. Keunikan yang dimilikinya berhasil menarik perhatian banyak orang. 

Bahkan, harga yang terjangkau—hanya sekitar Rp10 ribu untuk satu porsi—membuat hidangan ini sangat dinikmati oleh berbagai kalangan. 

 

Tidak hanya itu, pembeli juga dapat menambah berbagai topping sesuai selera, mulai dari sosis, nugget, hingga sayuran segar. Dengan tambahan topping, harga tetap terjangkau, hanya Rp1.000 hingga Rp2.000 per item.

 

Meski hanya dikelola oleh Teh Uci dan dibantu oleh ponakannya yang sesekali membantu, usaha ini bisa menghasilkan omzet yang luar biasa. 

 

Di hari-hari yang ramai, ia bisa meraup hingga Rp700 ribu dalam sehari. Semua ini berkat kerja keras dan ketekunannya yang tak pernah surut meski menghadapi berbagai tantangan.

 

Namun, bukan tanpa halangan. Meskipun gerobaknya terletak di area yang cukup ramai, Teh Uci tetap menghadapi godaan dari para pengunjung yang kadang tak sopan. 

 

“Ada aja yang godain, tapi yang penting saya tetap sopan saja,” katanya sambil tersenyum. Ia tahu, di dunia usaha, penting untuk tetap profesional dan menjaga sikap.

 

Keberhasilan Teh Uci bukan hanya soal omzet yang ia dapatkan setiap harinya, tetapi juga tentang bagaimana ia menjalankan usahanya dengan hati. 

 

Dengan membuka usaha dari jam 11 pagi hingga 10 malam, ia memberikan ruang bagi siapa saja untuk menikmati hidangan lezat yang ia buat dengan penuh cinta. 

 

Kini, usaha “Seblak Teh Uci” semakin dikenal luas, dan Teh Uci sendiri telah menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin memulai usaha dengan modal terbatas, namun dengan tekad yang kuat.