3 Alasan Puasa Dapat Membantu Mengatasi Gejala Depresi
- Freepik/jcomp
2. Puasa Membantu Melepaskan Hormon Baik pada Tubuh
Puasa dapat meredam stres dengan cara meningkatkan pelepasan beberapa endorfin, yaitu “hormon bahagia”. Kekurangan hormon endorfin sering dikaitkan dengan gangguan depresi dan kecemasan. Selama beberapa hari pertama puasa, tubuh akan mulai melepaskan hormon “bahagia” ini. Alhasil, beberapa orang mungkin menyadari bahwa suasana hati mereka membaik.
Endorfin bukan hanya satu-satunya bahan kimia yang dapat dilepaskan saat kamu berpuasa. Studi menunjukkan bahwa puasa juga dapat meningkatkan jumlah beberapa bahan kimia pada otak yang bertanggung jawab untuk menciptakan suasana hati yang baik, memori, dan kesejahteraan umum. Bahan kimia tersebut, antara lain serotonin, NGF, dan BDNF.
NGF adalah zat kimia yang berperan dalam meningkatkan pertumbuhan sel saraf. Di sisi lain, BDNF adalah protein yang merangsang neurogenesis yang menghasilkan neuron baru di otak kamu. Terbentuknya neuron baru ini sebagian besar terjadi di hippocampus yang merupakan area otak yang mengatur suasana hati dan proses kognitif lainnya. Jadi, dengan mengatur pertumbuhan saraf, ditambah dengan meningkatnya serotonin dapat meredam kecemasan dan stres, serta meningkatkan suasana hati kamu secara keseluruhan.
3. Puasa Mengubah Pikiran dan Perilaku Seseorang Menjadi Lebih Baik
Orang yang mengidap depresi ringan hingga sedang yang menjalani kegiatan puasa cenderung dapat keluar dari gaya hidup mereka yang menyendiri dan dapat berpikir lebih positif tentang diri mereka sendiri maupun orang lain di sekitar mereka.
Menurut Dr. Ghuloum, penelitian internasional telah mengungkapkan bahwa puasa dapat memberikan dampak positif yang besar bagi orang yang sedang menjalani perawatan terapi untuk kecanduan dan penyalahgunaan obat-obatan, karena tindakan ibadah ini mendorong perubahan perilaku yang positif pada mereka.