Mau Jadi Pendidik di Purwakarta? Ayo Latihan Tes PPPK Guru 2023, Ini Contoh Soal dan Jawabannya
- Freepik.com
Contoh Soal Seleksi PPPK Guru 2023, Nomor 6
Kegiatan pembelajaran yang diawali dengan pemberian rangsangan, mengidentifikasi masalah, melakukan pengumpulan data dan mengolah data sehingga mampu memberikan pembuktian dan menarik kesimpulan, sesuai dengan model pembelajaran?
- problem based learning
- inquiry learning
- discovery learning
- integrated learning
- project based learning
Kunci jawaban: C
Pembahasan:
Langkah kerja (sintak) model Discovery Learning dalam pembelajaran penyingkapan/penemuan adalah sebagai berikut:
Pemberian rangsangan (stimulation);
Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
Pengumpulan data (data collection);
Pengolahan data (data processing);.
Pembuktian (verification); dan
Menarik kesimpulan/generalisasi (generalization).
Contoh Soal Seleksi PPPK Guru 2023, Nomor 7
Peserta didik dalam suatu kelas gaya belajarnya beragam ada yang visual, auditori, dan kinestetik. Namun kegiatan pembelajaran selama ini masih banyak yang konvensional-klasikal. Agar dapat memenuhi ketiga gaya belajar tersebut, guru perlu?
- Menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab.
- Menggunakan media komik pembelajaran dan buku paket.
- Menggunakan program audio dan modul.
- Menggunakan media audio, video, dan percobaan.
- Menggunakan modul dan powerpoint.
Kunci jawaban: D
Pembahasan:
Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual, auditif, dan kinestetik. Hal ini juga diungkapkan oleh Connell (dalam Yaumi: 2013: 125) yaitu visual learners, auditory learners, dan kinesthetic learners. Pertama, peserta didik visual yaitu peserta didik yang belajarnya akan mudah dan baik jika melalui visual/penglihatan. Atau dengan perkataan lain modalitas penglihatan menjadi modal utama bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar ini.
Peserta didik kelompok ini memiliki kesulitan jika pembelajaran dilakukan melalui presentasi verbal tanpa disertai gambar-gambar atau simbol visual. Peserta didik bergaya belajar visual memiliki kekuatan visual, sehingga seorang pendidik ketika melakukan proses pembelajaran perlu menggunakan strategi pembelajaran dan media yang dapat mempermudah proses belajar mereka.
Misalnya guru ketika melakukan proses pembelajaran dapat menggunakan media visual seperti: gambar, poster, diagram, handout, powerpoint, peta konsep, bagan, peta, film, video, multimedia, dan televisi. Di samping itu peserta didik dapat diajak untuk melakukan observasi/mengunjungi ke tempat-tempat seperti: museum dan tempat-tempat peninggalan sejarah.
Kedua, peserta didik auditori, yaitu mereka yang mempelajari sesuatu akan mudah dan sukses melalui pendengaran. Alat dria pendengaran merupakan modal utama bagi peserta didik bergaya belajar ini. Peserta didik yang bergaya belajar auditori akan menyukai penyajian materi pembelajarannya melalui ceramah dan diskusi. Mereka juga memiliki kekuatan mendengar sangat baik, senang mendengar dan kemampuan lisan sangat hebat, senang bercerita, mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan, mengenal banyak lagu dan bahkan dapat menirukannya secara cepat dan lengkap.
Namun demikian peserta didik yang bertipe belajar auditori mudah kehilangan konsentrasi ketika ada suara suara ribut di sekitarnya, tidak suka pada tugas membaca, dan mereka tidak suka pada jumlah kelompok yang anggotanya terlalu besar. Oleh karena itu pendidik dalam melakukan proses pembelajaran selain melakukan presentasi/ceramah juga dapat: 1) menggunakan media rekaman seperti kaset audio/CD audio pembelajaran, 2) peserta didik diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi, 3) upayakan suasana belajar jauh dari kebisingan atau keributan, dan 4) dapat menggunakan musik untuk mengajarkan suatu topik/materi pelajaran tertentu.
Ketiga, peserta didik dengan gaya belajar kinestetik, adalah peserta didik yang melakukan aktivitas belajarnya secara fisik dengan cara bergerak, menyentuh/meraba, dan melakukan. Peserta didik tipe belajar melalui anggota tubuhnya atau menggunakan fisik lebih banyak dari pada melihat dan mendengarkan, seperti senang bergerak/berpindah ketika belajar, menggoyang goyangkan kaki, tangan, kepala, gemar/suka menulis dan mengerjakan sesuatu dengan tangannya, banyak menggunakan bahasa non verbal/bahasa tubuh, suka menyentuh sesuatu yang dijumpainya. Sebaliknya peserta didik yang bergaya belajar kinestetik sulit berdiam diri dalam waktu lama, sulit mempelajari sesuatu yang abstrak, seperti rumus- rumus, dan kurang mampu menulis dengan rapi. Oleh karena itu jika pendidik menghadapi peserta didik bergaya belajar kinestetik maka dalam proses pembelajarannya 1) dapat menggunakan objek nyata untuk belajar konsep baru, dan 2) mengajak peserta didik untuk belajar mengeksplorasi lingkungan.