Bukan Sekadar Tambal! Teknik Jitu Perbaiki Tembok Retak agar Tak Pecah Lagi
- canva
Purwasuka – Menambal tembok retak bukan sekadar soal estetika, tetapi juga soal ketahanan bangunan.
Jika dilakukan sembarangan, retakan bisa kembali muncul, bahkan lebih parah dari sebelumnya.
Hal ini sering terjadi pada rumah yang pernah mengalami gempa atau berada di area dengan pergerakan tanah tinggi.
Oleh karena itu, metode penambalan harus benar agar tembok tetap kokoh dalam jangka panjang.
Menambal tembok retak
- canva
Salah satu penyebab utama tembok retak adalah kurangnya daya rekat antara lapisan tambalan dengan struktur asli tembok.
Banyak orang hanya menutup permukaan retakan tanpa memperhatikan bagian dalamnya.
Padahal, jika tembok mengalami patahan hingga ke batako, maka perlu langkah ekstra untuk memastikan tambalan benar-benar menyatu.
Membersihkan area retakan dan melembabkannya sebelum menambal adalah tahap penting agar hasilnya tahan lama.
Dikutip dari kanal Youtube Kaum Kreatif, bahan yang dibutuhkan:
- Semen berkualitas baik
- Air secukupnya
- Kuas atau semprotan air
- Alat pengaduk semen
- Kape atau sendok semen
- Plamir atau kompon (opsional untuk hasil akhir)
Cara menambal tembok retak:
- Bersihkan area retakan dengan cara mengikis bagian yang lemah dan rapuh.
- Lebarkan sedikit area retakan untuk memastikan tambalan masuk ke dalam celah.
- Basahi tembok dengan air menggunakan kuas atau semprotan halus. Ulangi beberapa kali hingga tembok cukup lembab.
- Campurkan semen dengan air hingga adonan tidak terlalu cair maupun terlalu kental.
- Oleskan adonan semen ke dalam retakan sambil ditekan agar masuk ke dalam celah terdalam.
- Biarkan tambalan mengering sebagian, lalu semprot kembali dengan air agar tidak mengering terlalu cepat.
- Diamkan selama 24 jam, lalu periksa apakah ada retakan baru yang muncul.
- Jika hasilnya sudah solid, ratakan dengan plamir atau kompon sebelum mengecat ulang.
Penyiraman secara berkala selama proses pengeringan sangat penting untuk menghindari retakan baru.
Jika tambalan mengering terlalu cepat, risiko munculnya retakan ulang akan lebih tinggi.
Oleh karena itu, penyiraman harus dilakukan dengan semprotan halus agar kelembaban tetap terjaga tanpa mengikis tambalan yang masih basah.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, hasil tambalan akan lebih kuat dan tahan lama.
Jangan terburu-buru dalam prosesnya.
Karena kesabaran dalam menunggu pengeringan yang sempurna akan berdampak pada ketahanan tembok dalam jangka panjang.
Perawatan yang tepat akan membuat rumah lebih kokoh dan nyaman untuk ditinggali.