Dari 50 ke 270 Porsi! Rahasia Sukses Lumpia Lumer di Tangan Remaja
- yotube/riani tv
Purwasuka – Di tengah tren kuliner kekinian, Lumpia Lumer muncul sebagai salah satu jajanan yang berhasil mencuri perhatian.
Mengusung konsep lumpia dengan isian variatif dan saus lumer, jajanan ini ramai diburu konsumen, terutama di kawasan Kalibata, Jakarta.
Tak hanya menawarkan rasa, Lumpia Lumer juga hadir dengan harga yang terjangkau, menjadikannya primadona baru di kalangan pecinta makanan ringan.
Aisyah, seorang remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku sekolah, adalah salah satu sosok di balik kesuksesan Lumpia Lumer.
Dilansir dari Youtube "riani tv", Jumat (6/12), meski baru merintis selama tiga bulan, usahanya telah berkembang pesat.
"Awal-awal seminggu cuma laku sekitar 80-50 porsi, sekarang alhamdulillah bisa tembus 200-270 porsi per hari, terutama saat weekend," kata Aisyah saat ditemui di lokasi jualannya.
Keunikan Lumpia Lumer terletak pada isiannya yang beragam. Setiap lumpia diisi dengan sayuran segar seperti daun selada, jagung rebus, serta makaroni, dipadukan dengan daging smoke beef yang tebal dan saus lumer khas.
"Kami sengaja bikin isian yang beda dari lumpia biasa. Selain lebih mengenyangkan, ini juga bikin konsumen penasaran," ujar Aisyah sambil memperlihatkan cara pengolahan lumpianya.
Kulit lumpia yang digunakan juga tidak sembarangan. Aisyah memilih kulit homemade agar tekstur lebih tebal dan renyah.
"Kami bikin kulitnya sendiri, jadi lebih fresh dan pas untuk digoreng. Kalau kulitnya bagus, hasil gorengannya juga lebih garing," tambahnya.
Dalam sehari, Aisyah menghabiskan hingga puluhan kilogram bahan baku, mulai dari 20 pak kulit lumpia hingga 30 kilogram sayuran.
"Kalau ramai, stok bisa habis sebelum jam 11 malam. Kami harus cepat-cepat restock supaya pelanggan enggak kecewa," ungkapnya.
Lokasi strategis di dekat apartemen Kalibata juga menjadi salah satu kunci kesuksesan bisnis ini. Dengan harga rata-rata Rp10.000 per porsi yang terdiri dari lima lumpia, omzet harian Aisyah bisa mencapai jutaan rupiah.
"Kalau dihitung-hitung, alhamdulillah sudah lebih dari UMR per bulan," ucapnya dengan senyum bangga.
Meski terlihat sederhana, Aisyah mengakui ada tantangan tersendiri dalam mengolah lumpia. Salah satunya adalah melipat kulit lumpia yang mudah robek jika isian terlalu banyak.
"Dulu awal-awal sering gagal, tapi lama-lama jadi terbiasa. Sekarang sudah tahu triknya," katanya.
Proses memasak lumpia pun tidak memakan waktu lama. Hanya butuh sekitar lima menit untuk mendapatkan lumpia dengan kulit garing sempurna.
"Bagian dalamnya sudah matang, jadi tinggal memastikan kulitnya renyah," jelas Aisyah sambil menggoreng.
Aisyah tidak bekerja sendirian. Ia dibantu teman-temannya yang menjadi partner kerja.
"Seru banget, sih. Selain dapat pengalaman, kami juga jadi makin kompak. Kerja jadi enggak terasa beban," katanya.
Ia pun membagikan tips suksesnya, yakni menjaga kualitas produk dan melayani pelanggan dengan ramah.
"Kuncinya happy aja. Kalau kita senang, pelanggan juga ikut senang," katanya dengan semangat.
Lumpia Lumer kini menjadi bukti bahwa kreativitas dalam bisnis kuliner bisa menghasilkan keuntungan besar.
Dengan inovasi sederhana dan kerja keras, Aisyah membuktikan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk meraih sukses.