Koreksi Piala AFF, Shin Tae-yong Minta Format Turnamen Diubah

Shin Tae-yong
Sumber :

Purwasuka – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) menyebut format Piala AFF saat ini sebagai "pembunuh" bagi para pemain. Jadwal padat dan perjalanan jauh yang harus dilakoni di fase grup membuat para pemain cepat lelah dan sulit menampilkan permainan terbaiknya.

Timnas Indonesia dalam Kondisi Lelah Jelang Lawan Vietnam, Dony Pompa Semangat Pemain

STY secara tegas meminta agar format turnamen diubah. Ia mengusulkan agar babak penyisihan grup digelar secara terpusat di satu negara. Dengan begitu, para pemain dapat beristirahat dengan cukup dan fokus mempersiapkan pertandingan.

Shin Tae-yong (kanan)

Photo :
  • -
Terbongkar Sebelum Laga! Pelatih Vietnam dan Shin Tae-yong Sepakat dalam Hal Ini

"Dua hari lalu pada konferensi pers pasca pertandingan untuk Laos saya juga sudah bicara bahwa format babak penyisihan grup Piala AFF harus diubah, pertandingan penyisihan grup harus dimainkan di satu negara, kemudian semifinal dan final dimainkan leg pertama dan kedua (kandang dan tandang)," ucap Shin Tae Yong dikutip dari Bongda24h.

Menurut STY, format yang berlaku saat ini menyulitkan tim karena harus melakukan perjalanan dalam waktu padat.

Waspada! Pelatih Vietnam Bilang akan Eksploitasi Kondisi Fisik Pemain Indonesia yang Dinilai Lemah

"Dari situ kualitas masing-masing tim akan meningkat, permainan dan keterampilan pemain bisa meningkat untuk meningkatkan level turnamen. Format saat ini yang mengharuskan tim melakukan perjalanan menjadi sulit bagi tim," kata Shin Tae-yong menambahkan.

Kemudian, Shin Tae-yong dengan tegas mengkritik padatnya jadwal Piala AFF. Dalam kompetisi antar negara-negara Asia Tenggara itu, jarak dari satu laga ke laga berikutnya sangat mepet bahkan hanya berselang dua hari itu pun pemain harus melakukan perjalanan antar negara.

Shin Tae-yong menilai jeda waktu tersebut sangat menyengsarakan pemain, bahkan juru taktik Indonesia tersebut mengatakan jadwal itu sama saja dengan membunuh pemain.

"Tidak bisa terjadi jeda antara pertandingan hanya tiga hari. Ini sama saja membunuh pemain," katanya