Menko Infrastruktur Kunjungi Bendungan Jatiluhur: Fokus pada Penguatan Infrastruktur dan Keberlanjutan
- Istimewa
Purwasuka – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, melakukan kunjungan kerja ke Bendungan Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Kamis (6/2).
Dalam kunjungan ini, ia didampingi oleh Direktur Bendungan dan Danau Kementerian Pekerjaan Umum, Adenan Rasyid, serta disambut langsung oleh Direktur Utama Jasa Tirta II, Imam Santoso, beserta jajaran direksi lainnya.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau pengelolaan serta potensi pengembangan lebih lanjut dari Bendungan Jatiluhur, yang memiliki peran strategis dalam penyediaan air baku, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), serta pengendalian banjir di wilayah utara Jawa Barat.
Dengan kapasitas tampungan lebih dari 2,44 miliar meter kubik, bendungan ini menjadi tulang punggung irigasi bagi 237.790 hektare lahan pertanian yang mendukung ketahanan pangan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono mengapresiasi kinerja Jasa Tirta II sebagai BUMN yang bertanggung jawab atas pengelolaan bendungan.
"Bendungan Jatiluhur bukan sekadar infrastruktur megah, tetapi juga pencapaian luar biasa dalam rekayasa teknik yang hingga kini masih berperan vital. Sebagai bendungan multifungsi, Jatiluhur berperan dalam suplai air bersih untuk Jakarta, pengendalian banjir, serta sebagai tulang punggung irigasi bagi sawah-sawah di Karawang, Purwakarta, dan sekitarnya. Bahkan, bendungan ini berkontribusi hingga 10 persen terhadap produksi padi nasional," ujar Agus Harimurti Yudhoyono.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pengelolaan berbasis keberlanjutan agar bendungan ini tetap dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Dalam konteks ketahanan energi, Bendungan Jatiluhur juga berperan dalam penyediaan air baku bagi PLTA Saguling, Cirata, dan Juanda, yang mampu menghasilkan total ±5 miliar kWh per tahun, dengan kapasitas turbin masing-masing Jatiluhur 187,5 MW, Cirata 1.000 MW, dan Saguling 700 MW.
"Keberlanjutan pengelolaan Bendungan Jatiluhur sangat penting, bukan hanya untuk ketahanan pangan, tetapi juga untuk ketahanan energi nasional. Kami mengapresiasi dedikasi tim Jasa Tirta II yang terus menjaga dan mengoperasikan bendungan ini dengan profesionalisme tinggi," tambahnya.
Dukungan Jasa Tirta II untuk Swasembada Pangan dan Ketahanan Air
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Tirta II, Imam Santoso, menyambut baik kunjungan Menko Infrastruktur. Ia menegaskan bahwa Jasa Tirta II berkomitmen untuk terus mendukung ketahanan pangan nasional, terutama dalam penyediaan air untuk sektor pertanian.
"Mementum ini penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan pengelola bendungan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Hal ini juga sejalan dengan salah satu program Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu mencapai swasembada pangan, energi, dan air," ujar Imam Santoso.
Ke depan, Jasa Tirta II akan memaksimalkan fungsi Bendungan Jatiluhur, tidak hanya dalam sektor energi dan irigasi, tetapi juga dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
"Kami akan mengembangkan sistem pengelolaan air yang lebih efisien dan berbasis teknologi untuk menjawab kebutuhan yang terus meningkat," tambahnya.
Kunjungan kerja Menko Infrastruktur ke Bendungan Jatiluhur menegaskan komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan infrastruktur yang ada serta menyiapkan langkah jangka panjang untuk pembangunan berkelanjutan.
Dengan pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana, pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa mengabaikan aspek lingkungan.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk menjadikan Indonesia lebih maju, mandiri, dan sejahtera di masa depan.