Menko Infrastruktur Kunjungi Bendungan Jatiluhur: Fokus pada Penguatan Infrastruktur dan Keberlanjutan
- Istimewa
Dalam konteks ketahanan energi, Bendungan Jatiluhur juga berperan dalam penyediaan air baku bagi PLTA Saguling, Cirata, dan Juanda, yang mampu menghasilkan total ±5 miliar kWh per tahun, dengan kapasitas turbin masing-masing Jatiluhur 187,5 MW, Cirata 1.000 MW, dan Saguling 700 MW.
"Keberlanjutan pengelolaan Bendungan Jatiluhur sangat penting, bukan hanya untuk ketahanan pangan, tetapi juga untuk ketahanan energi nasional. Kami mengapresiasi dedikasi tim Jasa Tirta II yang terus menjaga dan mengoperasikan bendungan ini dengan profesionalisme tinggi," tambahnya.
Dukungan Jasa Tirta II untuk Swasembada Pangan dan Ketahanan Air
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Tirta II, Imam Santoso, menyambut baik kunjungan Menko Infrastruktur. Ia menegaskan bahwa Jasa Tirta II berkomitmen untuk terus mendukung ketahanan pangan nasional, terutama dalam penyediaan air untuk sektor pertanian.
"Mementum ini penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan pengelola bendungan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Hal ini juga sejalan dengan salah satu program Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu mencapai swasembada pangan, energi, dan air," ujar Imam Santoso.
Ke depan, Jasa Tirta II akan memaksimalkan fungsi Bendungan Jatiluhur, tidak hanya dalam sektor energi dan irigasi, tetapi juga dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
"Kami akan mengembangkan sistem pengelolaan air yang lebih efisien dan berbasis teknologi untuk menjawab kebutuhan yang terus meningkat," tambahnya.