Di Balik Megahnya Kubah Masjid, Ada Kisah Pengusaha Rajin Sedekah dan Keyakinan
- Youtube Pecah Telur
Purwasuka – Di balik megahnya kubah masjid yang menjulang tinggi, ada kisah inspiratif dari seorang pengusaha asal Tulungagung.
Ia bukan hanya ahli dalam membuat kubah berkualitas, tetapi juga menanamkan nilai spiritual dalam setiap langkah usahanya.
Kubah yang ia produksi tidak sekadar konstruksi, tetapi juga cerminan dari keyakinan, kerja keras, dan nilai sedekah yang ia jalankan dalam kehidupan sehari-hari.
Johan Anas, Pengusaha Kubah Sido Joyo
- Youtube Pecah Telur
"Bapak itu suka nolong orang, siapa pun yang melamar kerja pasti diterima," ujar Johan Anas.
Johan Anas adalah penerus bisnis pembuatan kubah yang telah berkembang pesat sejak tahun 2006.
Prinsip kebaikan ini diwariskan oleh ayahnya, yang percaya bahwa berbagi rezeki dengan sesama adalah kunci keberkahan.
Bahkan, saat bisnis sedang lesu, mereka tetap berusaha memberikan pekerjaan bagi yang membutuhkan.
Karena yakin bahwa sedekah tidak akan mengurangi rezeki.
Dalam operasional usahanya, Johan menerapkan aturan unik. Setiap pekerja diwajibkan untuk melaksanakan salat berjamaah di waktu zuhur dan asar.
"Bapak paling senang kalau semua karyawan salat berjamaah. Katanya, ini yang bikin usaha tetap lancar," katanya.
Dikutip dari chanel Youtube Pecah Telur, baginya, bekerja adalah ibadah, dan sedekah dalam bentuk pekerjaan adalah bagian dari tanggung jawab sosial.
Selain itu, pemasaran kubah ini tidak hanya mengandalkan penjualan langsung.
Tetapi juga sistem konsinyasi di berbagai daerah seperti Magelang, Gresik, dan Kertosono. Dengan cara ini, usaha tetap berjalan meskipun permintaan fluktuatif.
"Kadang di sini ramai, di luar sepi, atau sebaliknya. Tapi rezeki pasti ada," ucapnya dengan penuh keyakinan.
Ketika ditanya tentang keistimewaan kubah yang diproduksinya, Johan menjelaskan bahwa mereka menggunakan teknologi tiga lapis untuk memastikan daya tahan dan keamanan.
"Kami pakai lapisan panel, kubah utama, dan plafon galvalum. Ini bukan cuma soal estetika, tapi juga kekuatan dan ketahanan dari bocor," jelasnya.
Lebih dari sekadar bisnis, usaha ini menjadi ladang keberkahan.
Johan bercerita bahwa ayahnya sering kali lebih memikirkan kesejahteraan karyawannya dibandingkan keuntungan pribadi.
"Pernah suatu ketika ada yang butuh uang, bapak malah menyuruhnya mengambil dari kas perusahaan. Katanya, nanti rezeki akan datang dari arah yang tak terduga. Itu bagian dari sedekah," ungkapnya.
Kini, setelah dua tahun sejak kepergian ayahnya, Johan meneruskan perjuangan dengan prinsip yang sama.
"Ini bukan cuma usaha keluarga, tapi amanah. Saya percaya, kalau kita niatkan untuk kebaikan, pasti ada jalannya," tuturnya.
Kisah Johan Anas bukan sekadar tentang kesuksesan bisnis.
Tetapi juga tentang bagaimana keyakinan, kerja keras, dan sedekah bisa menjadi pilar utama dalam mencapai keberkahan hidup.