Peluang Usaha Sosis Telur Laris Manis, Bikin Kantong Cepat Tebal
Purwasuka – Siapa yang tidak suka camilan enak dan praktis? Di era serba cepat seperti sekarang, makanan ringan yang bisa dinikmati kapan saja selalu dicari.
Salah satu camilan hits yang sedang naik daun adalah sosis telur atau sostel.
Sosis telur termasuk salah satu camilan yang punya potensi menggiurkan untuk dijadikan peluang usaha.
Berbicara soal modal usaha, sosis telur bisa jadi pilihan tepat bagi para pengusaha pemula yang ingin memulai bisnis kuliner dengan modal terbatas. Yuk, simak selengkapnya!
Sosis telur
Peluang Usaha Sosis Telur
Sosis telur atau sostel adalah camilan yang relatif mudah dibuat. Kamu cuma butuh bahan-bahan sederhana seperti telur, tepung, bumbu, dan bahan pelengkap lainnya.
Modal awal yang dibutuhkan untuk bisnis sosis telur pun tidak terlalu besar, sekitar Rp 500 ribu sudah bisa memulai.
Keuntungan yang bisa didapat cukup menjanjikan. Dengan modal Rp 500 ribu, kamu bisa membuat sekitar 100-150 sostel per hari.
Harga jual per biji berkisar Rp 3.000-Rp 5.000, tergantung variasi isian dan bumbu.
Perhitungan keuntungannya begini. Misalkan kamu bisa produksi 150 sostel per hari dengan harga jual Rp 4.000 per biji.
Omzet per hari bisa mencapai Rp 600 ribu. Dengan modal produksi sekitar Rp 300 ribu, kamu bisa mendapatkan keuntungan bersih Rp 300 ribu per hari.
Cara Membuat Sosis Telur
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
- 10 butir telur
- 200 gram tepung terigu
- 100 gram tepung tapioka
- Garam secukupnya
- Merica bubuk
- Daun bawang cincang
- Bawang putih halus
- Minyak goreng
Cara pembuatan
- Kocok telur hingga rata
- Campur tepung terigu, tepung tapioka, garam, merica
- Masukkan telur yang sudah dikocok ke campuran tepung
- Tambahkan daun bawang dan bawang putih
- Aduk hingga adonan homogen
- Panaskan minyak dalam wajan
- Tuang adonan ke dalam cetakan atau dengan sendok
- Goreng hingga kecokelatan
Ada beberapa cara untuk memasarkan sosis telur.
Pertama, lewat media sosial. Posting foto produk di Instagram, Facebook, atau TikTok. Gunakan caption menarik dan hashtag yang relevan.
Kedua, kerjasama dengan warung atau toko terdekat. Kamu bisa menitipkan produk dengan sistem konsinyasi atau bagi hasil. Biasanya pemilik warung akan mengambil keuntungan 10-20 persen.
Ketiga, ikuti bazaar atau pameran kuliner. Ini kesempatan bagus untuk memperkenalkan produkmu ke calon konsumen lebih luas.
