Berawal dari Coba-coba, Makaroni Jualan Aldy Hasilkan Ratusan Juta

Pengusaha Makaroni, Aldy Wibowo
Sumber :

Purwasuka – Jangan takut untuk mencoba! Itulah yang bisa dipetik dari kisah sukses Aldy Wibowo, seorang pemuda berusia 21 tahun yang sukses meraup omset jutaan rupiah dari jualan Makaroni.

Ikan Teri Krispi: Camilan Sehat yang Menggiurkan untuk Bisnis Makanan Ringan

Berawal dari coba-coba untuk menghasilkan makanan ringan yang renyah, Aldy membuat makaroni dengan resep dan bumbu yang ia buat sendiri secara otodidak.

Pengusaha Makaroni, Aldy Wibowo

Photo :
  • -
Cara Sederhana Buat Popcorn Sendiri di Rumah, Biaya Hemat tapi Lezat

Aldy yang menang memiliki hobi memasak itu awalnya hanya bermodal uang sebesar Rp125 ribu rupiah. Ia tak menyangka modal sekecil itu kini bisa berkembang menjadi puluhan kali lipat.

Awalnya Aldy hanya menyuplai makanan ringan yang ia beri nama Mac Max Crunchy itu untuk satu kelas saat dirinya duduk di bangku SMA.

Aneka Oleh-oleh Khas Purwakarta yang Sayang Jika Dilewatkan

Namun, lambat laun permintaan akan produksinya meningkat karena permintaan dari kelas lain.

"Saya kan awalnya bikin dulu buat sendiri, goreng sendiri. Bumbunya coba-coba sendiri. Nah habis itu saya kasih gratis ke teman-teman saya buat nyobain. Karena banyak yang nanyain, saya bikin lebih banyak, terus saya jual 5000 rupiah per bungkus," kata Aldy dalam sebuah wawancara.

Makaroni goreng buatan Aldy pun merambat ke luar sekolah. Dari mulut ke mulut, informasi kerenyahan Mac Max Crunchy buatan Aldy itu pun menyebar luas.

Teman-teman Aldy tidak hanya menjadi pembeli, mereka menawarkan diri untuk juga membantu untuk menjualnya dengan sistem komisi untuk reseller.

"Awalnya saya nggak tau sistem reseller. Tapi adik-adik kelas yang mau ikut ngejualin tanya ke saya 'bang, harga reseller berapa?' Lah reseller apaan, saya nggak tau nih. Singkat cerita, saya akhirnya setuju kalau harga resellernya jadi 400 rupiah, tapi ada minimal pembeliannya," katanya.

Kini, produksi Mac Max Crunchy milik Aldy tersebut sudah mencapai ratusan bungkus setiap harinya. Bahkan, tak hanya dipasarkan di Pulau Jawa, tapi sampai ke Kalimantan, Sumatera, hingga Papua.

Model penjualannya pun tidak lagi langsung pada konsumen, tapi sudah memakai sistem Business to Business. Teman-teman Aldy sukses menyasar toko atau minimarket.

Soal omset, Aldy mengaku meraup Rp100 hingga Rp.120 juta perbulan dari penjualan 100 hingga 200 kardus.

"Sekarang dengan alat yang ada, saya bisa produksi 100-200 dus. Omzet 100-150 juta per bulan dan sudah dipasarkan ke 12 kota di seluruh Indonesia," tutupnya.

Dari kisah sukses Aldy Wibowo ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa keberanian untuk mencoba perlu dibangun. Tentunya didukung dengan skill dan bakat yang dimiliki