Kampung Sate Maranggi Plered: Keunikan Kuliner Khas Purwakarta yang Menggugah Selera

Kampung Maranggi Plered Purwakarta
Sumber :
  • google maps

Purwasuka – Kampung Sate Maranggi di Plered, Purwakarta, telah menjadi salah satu ikon kuliner khas daerah tersebut sejak berdirinya pada tahun 1994. 

3 Rekomendasi Penginapan Dekat Stasiun Cianjur, Harga Bersahabat di Kantong

 

Awalnya, para pedagang sate maranggi berjualan di pinggir jalan utama yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, sebelum adanya jalan tol. 

3 Curug Eksotis di Kabupaten Bandung Barat, Cocok untuk Healing!

 

Lokasi tersebut menjadi tempat istirahat yang populer bagi para pengendara, yang kemudian menjadikan kawasan ini ramai pengunjung.

4 Museum di Purwakarta: Wisata Edukasi Mengasyikkan dengan Teknologi Canggih

Kampung Maranggi Plered Purwakarta

Photo :
  • google maps

Namun, sejak tol dibangun, jumlah pengunjung mulai berkurang, membuat pedagang berinovasi dengan membuka lapak di lokasi lain, seperti di sekitar alun-alun Kecamatan Plered. 

 

Sayangnya, ketidakberaturan lapak ini menyebabkan kemacetan di sekitar area tersebut. 

 

Menyadari hal ini, Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta saat itu, mengambil inisiatif untuk memperbaiki situasi dengan menyediakan lokasi yang tertata rapi untuk para pedagang Sate Maranggi. 

 

Tempat ini disediakan secara gratis, tanpa biaya sewa, guna memberikan kenyamanan baik bagi pedagang maupun pengunjung.

 

Sebagian besar pedagang Sate Maranggi di Kampung Maranggi adalah penduduk asli Plered yang sudah berjualan sejak awal terbentuknya kampung tersebut.

 

Kebanyakan dari mereka merupakan keluarga atau kerabat yang bekerja sama dalam menjalankan usaha ini, serta menjaga persaingan yang sehat antar sesama pedagang. 

 

Untuk menjaga kelancaran usaha, mereka membentuk sebuah organisasi bernama "Paguyuban Sate Maranggi Plered," yang berfungsi sebagai wadah untuk musyawarah jika ada permasalahan di lapangan. 

 

Dengan adanya organisasi ini, hubungan antar pedagang sangat solid, dan pengelolaan Kampung Maranggi berjalan dengan baik.

 

Sate Maranggi yang terkenal dengan cita rasa khasnya, terbuat dari daging sapi yang dibumbui dengan kecap yang telah diolah sebelumnya. 

 

Berbeda dengan sate pada umumnya, sate ini hanya menggunakan bumbu kecap yang menjadi ciri khasnya. 

 

Harga per tusuk sate Maranggi di kampung ini adalah sekitar Rp 2.000, dengan harga yang bisa berubah tergantung pada jumlah pesanan untuk delivery.

 

Keberadaan Kampung Sate Maranggi juga tidak hanya menarik perhatian warga lokal, tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah seperti Bandung, Jakarta, Bekasi, hingga Tangerang. 

 

Banyak pengunjung yang datang untuk menikmati kelezatan sate tersebut, terutama di akhir pekan atau hari libur, di mana jumlah pengunjung bisa mencapai 500 hingga 700 orang, bahkan lebih. 

 

Meski jumlah pengunjung sangat banyak, mereka rela mengantri untuk menikmati sate Maranggi.

 

Selain itu, fasilitas di Kampung Sate Maranggi juga mendukung kenyamanan pengunjung. 

 

Tempat parkir yang luas mampu menampung hingga 50 mobil pribadi, sementara suasana malam yang sejuk menambah kenyamanan bagi para konsumen. 

 

Kampung Sate Maranggi buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB, meskipun beberapa pedagang buka selama 24 jam penuh untuk melayani para pengunjung.

 

Dengan pengelolaan yang baik dan suasana yang nyaman, Kampung Sate Maranggi menjadi salah satu destinasi kuliner yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang berada di Purwakarta.