Dinkes Purwakarta Ungkap Hasil Lab Nasi Boks Penyebab Keracunan Massal
Purwasuka – Dalam hasil uji laboratorium pada sampel makanan dari para korban keracunan massal yang di terjadi di Kampung Cikubang, Desa Pusakmulya, Kecamatan Kiarapedes, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta menyebut terdapat kandungan senyawa kimia jenis nitrit di dalam makanan yang di konsumsi oleh para korban.
Sampel itu diambil baik dari sekitar lokasi kejadian maupun makanan yang dimuntahkan oleh korban.
"Dari data hasil lab, terhadap sampel makanan terutama di temukan pada sampel muntahan (makanan) pasien itu ditemukan senyawa kimia yang bersifat membahayakan atau mengandung bahan kimia berbahaya itu nitrit," ujar Kadinkes Kabupaten Purwakarta, Deni Darmawan, Pada Senin, 20 November 2023.
Selain pada muntahan korban keracunan, Deni mengatakan, kandungan nitrit juga ditemukan pada mie yang merupakan salah satu makanan dari nasi kotak.
Ia menjelaskan, kandungan nitrit ini menjadi pemicu ratusan warga keracunan massal. Pasalnya, kandungan senyawa kimia ini dapat mengganggu kesehatan lambung.
"Nah penyebab utama dari keracunan massal kemarin, jadi adanya senyawa nitrit pada mie dan sampel muntahan pasien dan yang menyebabkan gangguan dari gastrointestinal mulai dari lambung, diare, dehidrasi hingga pusing," Ungkap Deni.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa keracunan masal itu diduga dari makanan yang didapatkan warga usai menjalani salat Jumat di Masjid Al Hidayah yang berada di Kampung Cikubang, Jumat, 17 November 2023, kemarin.
Camat Kiarapedes, Helmi Setiawan menyebutkan bahwa ratusan korban itu dirawat di empat lokasi yang berbeda.
"Untuk korban sementara yang tercata itu di Klinik Ibnu Sina ada 80 orang, kemudian Puskesmas Kiarapedes 15, Puskesmas Wanayasa 58, RS Holistic 7 orang," ujar Helmi.
Dirinya juga mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.
"Tidak ada korban jiwa ataupun yang fatal yah, hanya saja sejumlah pasien diharuskan menggunakan infus," katanya.
Sementara, untuk para korban keracunan sudah berangsur membaik sejak Sabtu, 18 November 2023 pagi kemarin. Mereka sudah diperbolehkan pulang dan istirahat di rumah dengan dibekali obat oleh tim medis.
Pihak kepolisian dari Polres Purwakarta dan Polsek Kiarapedes juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi seperti juru masak dan pengurus masjid Al Hidayah
Purwasuka – Dalam hasil uji laboratorium pada sampel makanan dari para korban keracunan massal yang di terjadi di Kampung Cikubang, Desa Pusakmulya, Kecamatan Kiarapedes, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta menyebut terdapat kandungan senyawa kimia jenis nitrit di dalam makanan yang di konsumsi oleh para korban.
Sampel itu diambil baik dari sekitar lokasi kejadian maupun makanan yang dimuntahkan oleh korban.
"Dari data hasil lab, terhadap sampel makanan terutama di temukan pada sampel muntahan (makanan) pasien itu ditemukan senyawa kimia yang bersifat membahayakan atau mengandung bahan kimia berbahaya itu nitrit," ujar Kadinkes Kabupaten Purwakarta, Deni Darmawan, Pada Senin, 20 November 2023.
Selain pada muntahan korban keracunan, Deni mengatakan, kandungan nitrit juga ditemukan pada mie yang merupakan salah satu makanan dari nasi kotak.
Ia menjelaskan, kandungan nitrit ini menjadi pemicu ratusan warga keracunan massal. Pasalnya, kandungan senyawa kimia ini dapat mengganggu kesehatan lambung.
"Nah penyebab utama dari keracunan massal kemarin, jadi adanya senyawa nitrit pada mie dan sampel muntahan pasien dan yang menyebabkan gangguan dari gastrointestinal mulai dari lambung, diare, dehidrasi hingga pusing," Ungkap Deni.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa keracunan masal itu diduga dari makanan yang didapatkan warga usai menjalani salat Jumat di Masjid Al Hidayah yang berada di Kampung Cikubang, Jumat, 17 November 2023, kemarin.
Camat Kiarapedes, Helmi Setiawan menyebutkan bahwa ratusan korban itu dirawat di empat lokasi yang berbeda.
"Untuk korban sementara yang tercata itu di Klinik Ibnu Sina ada 80 orang, kemudian Puskesmas Kiarapedes 15, Puskesmas Wanayasa 58, RS Holistic 7 orang," ujar Helmi.
Dirinya juga mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.
"Tidak ada korban jiwa ataupun yang fatal yah, hanya saja sejumlah pasien diharuskan menggunakan infus," katanya.
Sementara, untuk para korban keracunan sudah berangsur membaik sejak Sabtu, 18 November 2023 pagi kemarin. Mereka sudah diperbolehkan pulang dan istirahat di rumah dengan dibekali obat oleh tim medis.
Pihak kepolisian dari Polres Purwakarta dan Polsek Kiarapedes juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi seperti juru masak dan pengurus masjid Al Hidayah