Waduh, Petani di Purwakarta Harus Keluar Uang Lagi Gara-gara Ini
- Gin/Jabarnews.com
Purwasuka – Para petani di Purwakarta harus rela merogoh kocek lebih dalam dan mengeluarkan uang lagi untuk mempertahankan buah cabai yang sudah siap panen.
Hal itu mereka lakukan untuk menambah biaya pembelian fungisida atau obat pembasmi hama.
Memasuki masa panen, para petani cabai di Desa Pasawahan Kabupaten Purwakarta itu harus meningkatkan kewaspadaannya. Pasalnya saat ini hama patek dan lalat buah kian merebak.
“Hasilnya cabai ini agak lumayan bagus, cuman ada kendala tambah biaya karena kan ini pemeliharaan harus double untuk beli fungisida semacam itu,” ujar Rahmat ditemui di ladang cabai miliknya, pada Rabu, 11 Januari 2023.
Dikutip dari Jabarnews.com, Rahmat mengatakan demi menjaga tanaman cabai, dirinya bisa menghabiskan satu kilogram cairan fungisida dalam satu hari, padahal di waktu normal satu kilogram cairan fungisida itu bisa untuk satu minggu.
“Ada sebagian kecil sih yang terkena hama, karena ini rutin saya semprot. Biasanya satu kilogram cairan fungisida itu untuk satu minggu ini satu hari habis untuk 2.000 tanaman cabai yang ada,” ucap Rahmat.
Meski harus keluar uang untuk modal lagi, para petani cukup sumringah karena harga cabai di tingkat pasar masih tinggi. Hal ini dinilainya dapat mengganti biaya penyemprotan yang sebelumnya dikeluarkan oleh para petani.
“Alhamdulillah katanya sih harga masih tinggi, jadi bisa tertolong,” kata Rahmat.
Diketahui harga cabai merah di pasar tradisional Purwakarta masih di harga Rp80 ribu per kilogramnya, sedangkan untuk cabai rawit merah dijual seharga Rp90 ribu per kilogramnya.