Warga Desa Salem Purwakarta Minta Polisi Segera Tangkap Guru Ngaji Cabul

Polisi buru guru ngaji yang diduga cabuli 15 santri
Sumber :

Purwasuka – Oknum Guru ngaji berinisial OS (46) yang merupakan pelaku pencabulan dan persetubuhan belasan anak didiknya di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta masih belum ditemukan. 

Nama-Nama Besar Bacalon Bupati Purwakarta yang Muncul di Pilkada 2024, Siapa Saja?

Pria yang akrab disapa Abah tersebut kabur usai di grebek warga ke kediamannya.

Menurut Kepala Desa Salem, Nana Sobana, pelaku kabu ke arah hutan di wilayah sekitar, ia juga tidak membawa barang apapun ataupun alat komunikasi.

Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini, 30 April 2024

"Sejak sabtu kita membantu polisi melakukan pencarian, sampai ke hutan dan gunung tapi belum berhasil. Ia tidak membawa pakaian atau pun HP," ujar Nana, Pada Senin, 18 Desember 2023.

Nana menjelaskan, pelaku OS ini sudah berkeluarga, ia memiliki seorang istri dengan lima orang anak yang semuanya masih kecil.

Bubarkan Balap Liar di Purwakarta, Polisi Amankan 5 Pemuda dan 4 Motor

"Ia meninggalkan anak dan istri, anak paling besar baru kelas 3 SD, sisanya belum sekolah. Sekarang anak dan istri pelaku diamankan di rumah orangtua istrinya masih di Kecamatan Pondoksalam," ungkapnya. 

Masih kata Nana, pelaku selain menjadi seorang guru ngaji, ia juga beraktivitas sehari-hari ke kebun atau mencari ikan.

"Ya sehari-hari baik, shalat, ngaji, ngurus anak-anak belajar ngaji, selain itu paling ke kebun atau cari ikan," ungkapnya.

Sementara warga berharap agar pelaku segara tertangkap dan dihukum seberat-beratnya, warga sudah kesal dan benci dengan tingkah laku pelaku yang merusak masa depan anak hingga menyakiti perasaan orangtua.

"Ya harapan masyarakat mah bisa di tangkap, di hukum maksimal, segera di tangkap, tadinya dia dihormati karena ustad, sekarang mah semua warga benci, bukan benci pada ustadnya tapi tingkah lakunya," ujar Nana. 

Warga tidak menyangka pelaku melakukan aksi bekat, padahal ia orang yang sangat di hormati dan disegani karena menjadi tokoh agama di wilayah sekitar

"Nggak nyangka, keseharian ngaji shalat ke kebun ngurek ambil ikan," pungkasnya