Jelang Ramadan, 3.040 PJU di Subang Rusak, Dishub: Butuh Anggaran Rp5 Miliar

PJU Subang
Sumber :
  • Istimewa

Purwasuka – Dinas Perhubungan (Dishub) Subang melakukan pengecekan kondisi Penerangan Jalan Umum (PJU) di lima titik di Kabupaten Subang, mencakup jalur utara, selatan, barat, hingga tengah menjelang bulan Ramadan.  

Ide Jualan Puding Buah Super Fresh: Takjil Sehat Penuh Nutrisi untuk Berbuka Puasa

Langkah ini diambil untuk memastikan jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman, selain sebagai bagian dari persiapan arus mudik dan arus balik Idulfitri 2025.  

"Dishub Subang mengerahkan 107 personel guna melakukan pengecekan dan perbaikan PJU jelang bulan Ramadan," ujar Plt. Kepala Dinas Perhubungan Subang, Aep Saepudin, kepada Purwasuka Viva, Rabu, 12 Februari 2025.  

Cara Mudah Buat Sup Ayam Makaroni Hangat, Cocok Jadi Menu Makan Sahur

Plt. Kepala Dishub Subang

Photo :
  • Istimewa

Jumlah PJU di jalur Kabupaten Subang mencapai 7.600 unit, dan dari jumlah tersebut, 40 persen mengalami kerusakan, seperti bohlam (lampu) yang mati serta kaca pelindung yang pecah.  

Jelang Ramadan Kamar Mandi Harus Bersih, Ini Bahan Sederhana Basmi Lumut dan Bau

Pihaknya telah mengusulkan perbaikan PJU kepada Pemda Subang, namun ketersediaan dana mempengaruhi realisasi anggaran.  

"Jika ditotal, kebutuhan untuk perbaikan PJU mencapai Rp5 miliar," ungkapnya.  

Aep menjelaskan bahwa untuk armada perbaikan PJU, Dishub Subang hanya memiliki dua unit crane, sehingga pihaknya mengalami kesulitan dalam melakukan perbaikan.  

Padahal, idealnya diperlukan lima unit crane yang ditempatkan di berbagai titik agar perbaikan PJU dapat dilakukan secara menyeluruh.  

Lebih lanjut, Aep menyebutkan bahwa dalam waktu dekat akan ada bantuan 100 bohlam baru dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menerangi jalur di wilayah kota dan sekitarnya.  

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi terkait PJU yang rusak dan membutuhkan perbaikan.  

Seorang warga Sukamelang, Subang, Suhendar (45), mengatakan bahwa penerangan jalan di wilayah kota, khususnya di jalur Cilameri, harus dimaksimalkan. Selain rawan kejahatan jalanan (street crime), jalur tersebut juga berpotensi menyebabkan kecelakaan akibat minimnya penerangan jalan.  

"Minim penerangan, pemerintah ke mana saja?" keluhnya.