Viral Video Pencurian Celana Dalam Wanita Di Banyuwangi, Apakah Kelainan? Ini Kata Seksolog

Tangkapan Layar Video Viral Aksi Pencurian Celana Dalam
Sumber :
  • YouTube

Purwasuka – Beredar video viral yang merekam aksi pencurian celana dalam di rumah kos wanita. Aksi pencurian celana dalam itu terekam oleh CCTV dan menjadi viral di media sosial, selasa (20/12/2022).

Kereta Teknis Anjlok di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ada Korban?

Diketahui, aksi pencurian celana dalam tersebut terjadi di rumah kos wanita milik Wulan Oktaviani (35) di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi

Dalam video yang diunggah pada channel YouTube Harian Surya, terlihat seorang pria mengambil celana dalam yang dijemur di teras kamar oleh penghuni kos.

Viral Video Aksi Begal Payudara di Depok, Ini Kata Seksolog

Aksi pencurian ini telah membuat resah para penghuni kos. Saat ini mereka merasa khawatir ketika mencuci pakaian dan menjemurkannya di depan kamar kos.

Fenomena pencurian celana dalam ini bukanlah kejadian yang pertama kali terjadi, sebelumnya banyak diberitakan aksi seorang pria yang mengambil celana dalam wanita di berbagai daerah di Indonesia.

Inspektorat Purwakarta: Hasil Investigasi dugaan Korupsi Dana Desa Pangkalan Diserahkan ke Polisi

Dikutip dari Tempo, menurut Seksolog Zoya Amirin, dalam hal seksualitas, ada istilah yang dikenal dengan fetish yangmana merupakan gejala di mana seorang pria atau wanita tertarik dengan bagian tubuh yang nonseksual ataupun benda nonseksual, termasuk pakaian dalam lawan jenisnya. Fetish sendiri termasuk ke dalam kategori parafilia.

Parafilia adalah gangguan emosional yang ditandai dengan fantasi, dorongan, atau perilaku yang bisa membangkitkan gairah seksual. Hal ini bisa terjadi secara intens selama 6 bulan dan bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan baik biologis maupun kehidupan seksual.

Sulit untuk mengukur jumlah penderita parafilia karena berbagai alasan. Banyak penderita yang diam karena malu, dan beberapa terlibat dalam perilaku ofensif seksual sehingga tidak melaporkan parafilia mereka. Kebanyakan penderita parafilia mulai memiliki fantasi tentang hal itu sebelum mereka berusia 13 tahun.

Terkait hal ini, masalah biologis menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya parafilia di dalam diri seseorang. Beberapa teori psikologi menjelaskan bagaimana parafilia terjadi. Beberapa orang memandang gangguan ini sebagai manifestasi dari perkembangan psikoseksual yang terhenti, dengan perilaku parafilik yang mempertahankan jiwa seseorang dari kecemasan.

Teori lain juga menyebutkan bahwa penderita parafilia berkaitan dengan tahap pertumbuhan masa kanak-kanak. Hal ini bisa berupa temperamen, trauma, perkembangan seksualitas yang terganggu, kurangnya kesadaran diri yang stabil, serta kesulitan mengelola emosi dalam mencari bantuan dan kenyamanan dari orang lain. Sehingga beberapa di antaranya menyalurkan dengan cara mencuri pakaian dalam wanita untuk kesenangannya