Reza Ramadhan Seblak Preanger, Pengusaha Muda Buktikan Kebaikan Berbuah Kesuksesan

Reza Ramadhan, Owner Seblak Preanger
Sumber :
  • Youtube Pecah Telur

Purwasuka – Di balik gurih dan pedasnya seblak, tersembunyi kisah inspiratif seorang pengusaha muda bernama Reza Ramadhan pemilik Seblak Preanger dan Seblak Mang Sabay.

Naim Pengusaha Kuliner Inspiratif: Bukti Nyata Sedekah, Kekuatan Doa dan Kerja Keras

 

Berawal dari kepepet ekonomi saat kuliah di Jember, ia kini sukses memiliki 25 outlet seblak di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Mie Ayam Rp3 Ribu di Bekasi, Sedekah Pak Rusdi yang Bikin Haru!

 

Bayangkan, di tahun 2015-2016, ia harus berjualan gorengan di sekitar kampus demi bertahan hidup. 

Ketekunan dan Keikhlasan, Rahasia Sukses Pak Suyono dalam Berjualan di Madura

Reza Ramadhan, Owner Seblak Preanger

Photo :
  • Youtube Pecah Telur

"Ngisin-ngisini ae," begitu cemooh orang-orang. Namun, ia tak menyerah. 

 

Baginya, selama tidak mencuri atau merugikan orang lain, tidak ada yang salah dengan berjualan gorengan.

 

Titik baliknya adalah ketika ia mengikuti program wirausaha di kampusnya. 

 

Dari situ, ia mulai merintis bisnis seblak bersama teman-temannya. Jatuh bangun, jatuh bangun, ia lalui. 

 

Bahkan, ia pernah dianggap sebagai karyawan, padahal ia adalah salah satu pendiri bisnis tersebut.

 

"Motivasi orang kecewa itu lebih besar," ujarnya. 

 

Ia pun membangun merek seblaknya sendiri, "Seblak Prenger," di tahun 2017. 

 

Dengan modal Rp600.000, uang beasiswa terakhirnya, ia memulai semuanya dari awal.

 

Awalnya, ia hanya berjualan di kos-kosan dengan sistem pre-order.

 

Namun, berkat promosi dari salah satu akun kuliner terkenal, bisnisnya pun meledak. 

 

Dari 3-4 pesanan per hari, menjadi 30-40 pesanan. Ia pun harus mempekerjakan 4 kurir untuk mengantarkan pesanan.

 

Kesuksesan bisnisnya tak lantas membuatnya lupa diri. Ia justru ingin membuktikan bahwa dirinya mampu. 

 

Baginya, zona nyaman adalah hal yang mengerikan. Ia ingin terus berkembang dan mengambil risiko yang lebih besar.

 

"Aku selalu berupaya untuk tidak punya perspektif buruk sama orang," katanya. 

 

Ia percaya bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Hal ini terbukti ketika ia menolong sopirnya yang mengalami kecelakaan. 

 

Mobilnya ringsek dan barang dagangannya senilai Rp80 juta hilang. Namun, ia tidak meminta ganti rugi. Ia hanya ingin sopirnya selamat.

 

Siapa sangka, keikhlasannya ini justru membuka pintu rezeki yang tak terduga. 

 

Banyak orang yang menghubunginya untuk membuka franchise seblak. Bisnisnya pun semakin berkembang pesat.

 

Kini, ia telah memiliki hampir 400 karyawan. Ia juga memiliki kantor dan berbagai fasilitas lainnya. 

 

Semua ini berkat kerja keras, keuletan, dan keyakinannya pada kebaikan.

 

Kisah suksesnya ini mengajarkan kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan berbuat baik. 

 

"Aku yo pintar yo gak pintar, aku juga gak banyak bisanya, aku itu cuman modal ulet," pungkasnya.