Modal Nekat, Kini Omzet Melonjak! Kisah Sukses Pandawa Snack
- Youtube Lempar Dadu
Purwasuka – Berawal dari coba-coba, Muhammad Hudzaifah kini sukses menjalankan usaha getuk dengan omzet fantastis.
Setiap harinya, usaha yang berbasis di Kedok, Ngadiarjo, Borobudur, Magelang ini bisa menghabiskan hingga satu ton singkong.
"Dulu saya hanya ikut orang kerja proyek, tapi kepikiran usaha sendiri.
Muhammad Hudzaifah, owner Pandawa Snack (Gethuk Singkong)
- Youtube Lempar Dadu
Saya lihat usaha makanan itu laku terus, akhirnya coba-coba bikin snack. Nyantol di getuk, Alhamdulillah sekarang jalan," ujar Hudzaifah.
Dikutip dari chanel Youtube Lempar Dadu, modal awalnya terbilang kecil, hanya Rp50.000 untuk membeli 30 kg singkong.
Saat itu, satu bal getuk hanya laku empat bal per hari dengan harga Rp35.000 per bal.
Kini, Hudzaifah mampu memproduksi hingga 400 bal sehari.
Proses produksi dimulai dari pemilihan singkong berkualitas dari Sumatera.
"Untuk getuk, singkong Sumatera lebih bagus," katanya. Setelah dikupas, singkong dicuci bersih tanpa bahan tambahan.
"Cukup air bersih dan disikat, tanpa sabun atau garam," jelasnya.
Singkong yang sudah dicuci lalu dikukus sekitar 15 menit.
"Pakai kayu dan blower supaya matangnya merata. Setelah empuk, baru masuk ke proses pembumbuan," tambahnya.
Bumbu yang digunakan sederhana: garam, bawang putih, dan penyedap rasa.
Campuran ini diaduk hingga merata sebelum masuk ke tahap penggilingan.
"Awalnya jualan saya pakai motor, keliling bawa sampel ke pasar dan sales. Ada yang menolak, ada yang ragu. Tapi saya tetap yakin dan cari tempat lain," kenangnya.
Meski sempat tertipu sales hingga rugi Rp10 juta, Hudzaifah tetap bertahan.
Kini, para sales justru datang sendiri untuk mengambil produk dari Pandawa Snack.
"Alhamdulillah, omzet per hari bisa sampai puluhan juta. Kami juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar," pungkasnya.
