Cuma Dari Telur, Daun Bawang, dan Kulit Lumpia: Rahasia Sukses Raup 18 Juta Sebulan!

Pak Man berjualan Martabak Telor
Sumber :
  • YouTube/Rajarasa channel

Purwasuka – Di tengah ramainya kawasan Jabal Nur di Kaliwungu, seorang pedagang makanan telah menapaki perjalanan usaha yang penuh tantangan. 

Cara Mudah Buat Ayam Bumbu Kecap Pedas, Bikin Tamu Berasa di Dapur Sendiri

 

Meskipun awalnya terkesan sederhana, usaha yang dimulai pada 2014 ini kini berkembang pesat, berkat ketekunan dan kerja keras sang pengusaha.

Resep Cireng Isi Ayam Suwir Pedas yang Bikin Nagih!

 

"Awalnya ide ini datang dari ponakan saya di Jakarta. Selama tiga bulan, saya belajar membuat martabak lumpia, dan akhirnya memutuskan untuk membuka usaha sendiri," cerita Pak Man, sang pengusaha yang akrab disapa. 

Resep Pentol Mercon Ala Rumahan, Cocok Buat Usaha Kuliner dengan Modal Minim

 

Pak Man berjualan Martabak Telor

Photo :
  • YouTube/Rajarasa channel

 

Dikutip dari YouTube "Rajarasa channel", ia yang dulunya bekerja sebagai koki di restoran kini menjajakan kuliner di pinggir jalan, tepatnya di depan Pendopo Kaliwungu.

 

Usaha pertama kali diawali dengan modal terbatas. Pak Man memulai dengan motor dan gerobak, serta membeli bahan-bahan dengan harga terjangkau. 

 

Seiring waktu, usahanya berkembang. "Dulu, saya jualan di sekolah-sekolah dengan harga porsi kecil, sekitar 1.000 hingga 2.000 rupiah. Tapi seiring berjalannya waktu, porsi yang dijual semakin besar," lanjutnya.

 

Kini, berkat kerja keras dan keyakinan, omzet yang didapatkan bisa mencapai 600 hingga 900 ribu rupiah per hari. 

 

"Untuk hari biasa, omset saya sekitar 600 ribu, dan kalau ada pasar Selasa, bisa sampai 1 juta," ungkapnya. 

Namun, di balik kesuksesan itu, ia mengakui pernah mengalami masa-masa sulit. Usahanya sempat hampir gulung tikar saat sepi pembeli. 

 

"Setiap usaha pasti ada naik turunnya. Saat itu, saya hanya bisa bersabar dan berdoa agar diberikan kemudahan," katanya.

 

Pak Man percaya bahwa rezeki datangnya dari Allah, dan setiap usaha memiliki berkahnya.

 

 "Yang penting, saya bersyukur, tidak terlalu memikirkan hasil yang besar. Jika sudah diberi rezeki, saya nikmati dengan syukur," tambahnya.

 

Selama bertahun-tahun menjalankan usaha, Pak Man kini semakin mantap dengan konsep jualannya.

 

 Ia menawarkan martabak dengan telur bebek dan ayam, menggunakan bahan berkualitas. 

 

"Saya pilih menggunakan mentega, bukan minyak, agar lebih gurih dan tidak terlalu berminyak," jelasnya sembari memasak.

 

Berbeda dengan pedagang lainnya, ia kini lebih memilih berjualan di lokasi yang lebih ramai dan strategis. 

 

"Dulu, saya sering berjualan di pom bensin dan sekolah-sekolah, tapi sekarang saya berjualan di Pendopo, tempat yang lebih ramai. Alhamdulillah, rezeki pun semakin lancar," tutur Pak Man.

 

Meski memiliki usaha yang semakin berkembang, ia tetap rendah hati dan tidak pernah melupakan perjalanan panjang yang telah dilalui.

 

"Saya selalu berusaha untuk tidak sombong. Yang penting bisa berkumpul dengan teman-teman, jualan bersama, dan bersyukur dengan apa yang ada," tutupnya dengan senyum puas.