Libur Sekolah? Ajak Keluarga Menelusuri 4 Tempat Jejak Sejarah Islam di Karawang

Masjid Agung Karawang
Sumber :
  • google maps

PurwasukaKarawang menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang menyimpan banyak tempat wisata religi penuh nilai sejarah

10 Rekomendasi Tempat Kuliner di Sekitar Gedung Sate Bandung

 

Bagi Anda yang mencari destinasi untuk liburan, Karawang menawarkan pengalaman yang tidak hanya menenangkan, tetapi juga memperkaya pengetahuan tentang sejarah penyebaran Islam di Tanah Sunda.

Serunya Berwisata ke Sekitar Gedung Sate dan Gasibu Bandung di Minggu Pagi

 

Salah satu destinasi yang layak dikunjungi adalah Kompleks Makam Para Bupati yang terletak di Desa Manggung Jaya. 

4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Berkunjung ke Garut

 

Masjid Agung Karawang

Photo :
  • google maps

 

Tempat ini menjadi saksi sejarah peran penting Karawang dalam dinamika politik masa lalu, ketika Mataram, Sumedang Larang, Banten, dan Kompeni Belanda bersaing untuk mendapatkan pengaruh. 

 

Makam ini menjadi simbol penghormatan atas jasa para bupati yang memainkan peran strategis di garis depan perjuangan pada masanya. 

 

Lokasinya yang berjarak sekitar 40 km dari pusat kota menawarkan nuansa tenang yang cocok untuk merenung dan mengenang sejarah.

 

Destinasi lainnya adalah Masjid Agung Karawang, yang berdiri di bekas pusat kota kuno bernama Pura Dalem. 

 

Masjid ini didirikan oleh Syeh Quro, seorang ulama dari Champa, pada tahun 1418. Awalnya, masjid ini hanya berupa surau kecil dari kayu gaharu dengan atap limas tunggal. 

 

Namun, seiring waktu, masjid ini mengalami perubahan besar di era Bupati Singaperbangsa pada 1633 dan kembali dipugar pada 1950. 

 

Masjid Agung Karawang kini menjadi simbol kebanggaan masyarakat dan sering dikunjungi peziarah yang ingin merasakan suasana damai sekaligus mengenang sejarah panjang penyebaran Islam.

 

Beralih ke Cikampek, terdapat Makam Bagus Jabin, seorang ulama dan pejuang yang dihormati masyarakat setempat. 

 

Bagus Jabin, anggota keluarga Kasepuhan Cirebon, dikenal karena perjuangannya melawan penjajah Belanda pada 1809 hingga 1816. 

 

Setelah mengalami kekalahan, ia menetap di Cikampek dan melanjutkan dakwah Islam hingga akhir hayatnya. Hingga kini, makamnya menjadi tujuan ziarah spiritual yang ramai dikunjungi.

 

Tak kalah menarik, Makam Syeh Quro di Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang, juga menjadi destinasi favorit para peziarah. 

Syeh Quro, atau Syeh Hasanudin, adalah pendiri Masjid Agung Karawang. Makamnya telah menjadi pusat kegiatan dzikir bersama yang dikenal dengan istilah Saptuan, menarik pengunjung dari berbagai daerah di Pulau Jawa. 

 

Tempat ini tidak hanya menjadi tujuan wisata religi, tetapi juga simbol penting dalam perjalanan sejarah Islam di Karawang.

 

Keempat tempat tersebut menawarkan pengalaman yang mendalam bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan nilai-nilai keislaman. 

 

Karawang, dengan segala keunikannya, siap menjadi tujuan wisata religi yang bermakna, terutama di momen spesial seperti Tahun Baru Islam.