Bos ChatGPT Cemas, Pemilu Jadi Kacau Dirusak AI
- India.com
Purwasuka – Sam Altman, bos pembuat ChatGPT dan OpenAI mencemaskan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan jadi ancaman serius saat penyelenggaraan Pemilu.
Menurutnya, teknologi AI bisa merusak integritas pesta demokrasi, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (18/7/2023).
“Saya cemas,” ujarnya merespon pertanyaan soal Pemilu dan AI, di depan Senat Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Dia juga mendorong teknologi AI agar diatur oleh regulator. Dengan adanya aturan, maka bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat selama Pemilu.
Indonesia, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya akan menyelenggarakan Pemilu tahun depan.
Jauh sebelum Pemilu, AI telah dimanfaatkan untuk menyebarkan hoaks di AS, bahkan bisa viral di media sosial. Gambar buatan AI sangat realistis, yang membuat sulit untuk dibedakan dengan foto biasa, salah satunya diungkapkan oleh seorang Senator Amerika Serikat.
Mazie Hirono, Senator Amerika Serikat (AS) mencontohkan adanya foto Donald Trump yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.
"Soal pemilu, misalnya, saya sempat melihat foto mantan Presiden Donald Trump diborgol oleh polisi New York dan itu viral di media sosial," ungkap Hirono.
Sementara itu, Sam Altman punya pandangan sendiri soal foto yang menggunakan AI. Menurut pria 38 tahun itu tiap kreator harus mengungkapkan gambar yang dibuat bukanlah gambar asli.
Sebelumnya, Altman mengatakan pemerintah AS perlu menerbitkan izin dan kewajiban uji coba bagi pihak yang ingin mengembangkan AI.
Model AI yang dihasilkan dengan tujuan persuasi dan memanipulasi manusia harus memiliki izin. Sebagai pembuat, mereka juga bisa menolak data dan hasil karyanya digunakan melatih teknologi AI.
Selain itu, Altman juga mengatakan data yang ada di internet dapat digunakan oleh siapapun.