Nilai Investasi Pabrik Mobil Listrik VinFast Capai Rp4 Triliun, Disnakertrans Subang Ungkap LPK Dadakan

Lokasi pabrik vinfast Subang
Sumber :
  • Istimewa

Purwasuka - Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, akan memproduksi 50.000 unit mobil listrik pada tahun depan. 

Rosan menambahkan bahwa VinFast berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dalam pembangunan pabrik produksi mobil listrik.  

"Mereka berencana mulai produksi tahun depan dengan kapasitas 50 ribu kendaraan," kata Rosan belum lama ini. 

Nilai investasi yang dikucurkan oleh VinFast mencapai Rp4 triliun. Rosan menyebutkan bahwa pihak VinFast sudah membeli lahan seluas 120 hektare di Subang, Jawa Barat, yang akan dijadikan pusat produksi mobil listrik di Indonesia.  

Adapun target pasar VinFast adalah segmen kelas menengah. Rosan mengungkapkan bahwa mobil listrik yang diproduksi VinFast nantinya akan dibanderol dengan harga di kisaran Rp200-600 juta.  

"Ada beberapa tipe yang akan diproduksi, harga jualnya berkisar antara Rp200-600 juta," ujar Rosan.  

Sementara itu, Kepala Disnakertrans Subang, Rona Mairansyah, menyebutkan bahwa peluang masyarakat Subang untuk bekerja di industri kendaraan listrik (Electric Vehicle) sangat tinggi.  

Bahkan, Rona mengungkapkan adanya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dadakan yang siap menerima peserta kursus bahasa asing.  

"Lebih banyak kursus bahasa Mandarin, Vietnam, dan Jepang," ujar Rona saat diwawancarai oleh *Purwasuka Viva* pada Rabu, 12 Maret 2024.  

Selain itu, Rona menyatakan bahwa masyarakat Subang yang ingin bekerja di pabrik kendaraan listrik harus memiliki kompetensi dan disiplin tinggi, mengingat budaya kerja di perusahaan asing yang sangat mengutamakan produktivitas.  

Ia mengkhawatirkan jika tidak ada warga Subang yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan, maka pabrik kendaraan listrik seperti BYD dan VinFast akan merekrut tenaga kerja dari negara asal mereka.  

"Jangan sampai mereka memenuhi kebutuhan bekerja dengan tenaga kerja asing, pribumi harus mendapat peran," tegasnya.