Pesantren Usman Ali Salman Jadi Sorotan, Usai Tertawa Paling Keras di Kasus Gus Miftah
Purwasuka – Sosok pria berjas hitam menjadi sorotan netizen karena tertawa terbahak-bahak saat Gus Miftah melontarkan candaan kontroversial kepada seorang penjual es teh bernama Sunhaji.
Kejadian ini terjadi dalam sebuah acara pengajian yang digelar di lapangan drh Soepardi, Kecamatan Mungkid, Magelang, pada Rabu, 20 November 2024.
Dalam video yang beredar di media sosial, Gus Miftah tampak mengeluarkan kata-kata yang dianggap kasar kepada Sunhaji yang sedang berjualan.
Namun, yang menarik perhatian adalah salah satu tokoh agama bernama Usman Ali Salman, yang duduk di sebelah kanan Gus Miftah.
Usman terlihat tertawa paling keras hingga suaranya terdengar lewat pengeras suara. Reaksi ini sontak memancing emosi warganet, yang mengecam aksinya di media sosial.
Usman Ali Salman sendiri adalah pengasuh Pondok Pesantren API Al-Huda yang berada di Dusun Nepak, Mertoyudan, Magelang.
Pria kelahiran 5 Juli 1975 ini sudah lama dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama di daerah tersebut.
Namun, usai kejadian ini, ulasan Google Maps untuk pesantrennya justru dipenuhi rating bintang satu.
Beberapa orang tua santri bahkan membagikan pengalaman kurang menyenangkan, mulai dari pelayanan yang tidak profesional hingga sikap yang dinilai tidak ramah.
“Anak saya gak betah. tpi rapot sekolah gak mau di serahin. jadi di sekolah yg baru harus ulang lagi. gak profosional,” tulis salah satu wali santri.
“Orang tua yg mau mondokin di sini. Tolong tanya dulu sama yg pernah. Dari pada kecewa. Dan kasihan pada anak mu. Cari pondok lain aja sih,” ungkap wali santri yang lain.
“Untuk guru dan tata usahanya sangat kurang dalam melayani orangtua yg sedang memerlukan berkas penting jam 11 sudah tutup. ada ibu guru atau tu yg di sapa dengan mengucap salam tidak.menjawab dan judes,” ucap wali santri.
Kejadian ini menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Banyak pihak, termasuk tokoh terkenal, angkat suara tentang ucapan Gus Miftah yang dianggap kurang pantas.
Bahkan, perdebatan meluas hingga menyinggung perlakuan terhadap pedagang kecil. Sementara itu, Sunhaji, sang penjual es teh, mendapat simpati publik yang tergerak oleh kisah hidupnya yang penuh perjuangan.