Cocok Buat Bukber, Cafe Anak Rantau Subang Tawarkan Menu Eksklusif, Harga Murah Gak Ada Obat
- Istimewa
Purwasuka - Cafe Anak Rantau menjadi salah satu destinasi kuliner yang direkomendasikan untuk bukber (buka bersama) dengan keluarga, teman, atau kerabat di bulan Ramadan.
Berlokasi di Jalan Raya Dawuan Nomor 1, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, cafe bergaya Eropa ini memiliki nuansa sejuk dengan berbagai ornamen menarik. Cafe ini buka untuk umum mulai pukul 08.00–23.00 WIB, namun khusus di bulan Ramadan, jam operasionalnya dimulai dari pukul 15.00–23.00 WIB.
Tim Viva Purwasuka berkesempatan mengulas cafe kekinian dan viral di Subang ini dengan mewawancarai pemiliknya, yang ternyata seorang Polwan bertugas di Min-Satbinmas Polres Subang.
Cafe anak rantau subang
- Istimewa
Memiliki lahan parkir yang cukup luas, pengunjung akan disapa ramah oleh pelayan saat memasuki cafe yang memiliki dua area, yaitu outdoor dan indoor.
Dengan kapasitas hingga 100 pengunjung, cafe ini dilengkapi televisi besar untuk karaoke, smoking area, WiFi gratis, serta pemandangan indah yang bisa dinikmati sambil menyantap hidangan bercita rasa otentik.
Kuliner di cafe yang didominasi warna biru turquoise ini beragam dan berkualitas, mulai dari aneka steak, light meals, sup, beragam pasta, barbeque, kopi, hingga jus segar. Pengunjung akan merasa nyaman dengan alunan musik ala Gen-Z yang semakin menambah suasana santai.
Salah satu keunggulan Cafe Anak Rantau yang menjadi daya tarik bagi pelajar, mahasiswa, dan pegawai kantor adalah harga yang terjangkau.
Aneka steak dan sup dibanderol Rp35 ribu, pasta dan kentang goreng Rp25 ribu, sementara kopi hanya Rp20 ribu—harga yang ramah di kantong tetapi tetap menawarkan cita rasa premium.
Pemilik Cafe Anak Rantau, Tina Maulinda, menjelaskan bahwa cafe yang resmi dibuka pada Maret 2025 ini menyasar kalangan muda yang ingin bereksplorasi dengan rasa, meskipun tetap terbuka bagi siapa saja yang hobi berkuliner ria.
Nama "Cafe Anak Rantau" sendiri terinspirasi dari perjalanan hidup Tina sebagai perantau dari Pulau Sumatera.
"Targetnya? Muda-mudi, keluarga, dan pegawai kantoran," ujar Polwan berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) ini kepada Purwasuka Viva, Sabtu, 1 Maret 2025.
Untuk menjaga cita rasa autentik, Tina rutin mengeksplorasi berbagai restoran dan cafe di luar Subang. Bahkan, ia mendatangkan chef profesional dari Gegerkalong, Bandung, yang berpengalaman di bidang food and beverage (F&B).
Wanita yang memiliki empat bisnis kuliner di Subang ini juga menyebutkan bahwa beberapa bahan baku didatangkan langsung dari daerah asalnya. Misalnya, biji kopi berasal dari Pulau Sumatera, sementara pasta diambil dari Bandung.
"Rasa dan kualitas produk itu nomor satu. Saya sering berkunjung ke restoran atau rumah makan di berbagai daerah untuk mencicipi dan mengambil inspirasi yang bisa diterapkan di cafe saya," jelasnya.
Di bulan Ramadan 1446 H ini, Cafe Anak Rantau menawarkan berbagai paket bukber, aneka takjil, dan menu spesial lainnya untuk menarik pengunjung di momen yang berlangsung setahun sekali.
"Paket bukber dan aneka takjil sudah tersedia, ayo siapa yang mau? Segera booking tempat, ya!" tambah Tina, yang juga merupakan pemilik Warung Sate Maranggi Tiga Pilar Subang.
Salah satu pengunjung, Wawan Sukmawan (42), mengaku sudah dua kali mengunjungi Cafe Anak Rantau. Ia terkesan dengan rasa Tenderloin Steak yang creamy dan lezat.
"Dua kali ke sini, paling suka sama steak-nya. Harga murah, gak ada obat!" ujarnya sambil tersenyum.
Selain steak, Wawan yang juga mahir di bidang videografi ini menyukai kopi Gayo. Kopi jenis Arabika tersebut diolah oleh barista berpengalaman hingga menghasilkan rasa premium dengan harga yang tetap terjangkau.
Pengunjung lain, Hadi Dinata (24), menyebut Cafe Anak Rantau menawarkan suasana super cozy dengan fasilitas WiFi gratis yang menjadi favorit kalangan Gen-Z.
Mahasiswa Universitas Subang ini mengaku memilih menghabiskan waktu di cafe ini daripada berada di lingkungan yang tidak sehat.
"Punya temen toxic? Akhiri dengan makan dan minum berkualitas di sini," seru Hadi.