Dari Jualan Biasa hingga Punya 16 Cabang, Mantan PNS Sukses Bangun Bisnis Kuliner

Owner Bebek Boedjang, Lukman
Sumber :
  • Tangkap Layar Youtube Kubiz TV

Purwasuka – Tidak banyak orang berani melepas status PNS demi mengejar impian berbisnis kuliner. Namun Lukman, pria asal Kebumen, justru memilih jalan berbeda.

Lukman meninggalkan karirnya sebagai pegawai pajak setelah 8 tahun mengabdi untuk fokus membangun bisnis kuliner.

Perjalanan bisnisnya dimulai sejak kuliah di STAN Bintaro. Dengan modal pinjaman dari sepupu, ia berjualan pecel lele bersama budenya.

Setiap pagi sebelum kuliah, Lukman berbelanja ke pasar. Sepulang kuliah sore, ia membuka warung tenda dengan dua meja.

Meski kini sukses dengan belasan cabang bisnis kuliner di Pontianak dan Jabodetabek, perjalanan Lukman penuh lika-liku.

Ia pernah mengalami kegagalan berulang kali. Namun, semangatnya tidak pernah padam untuk terus belajar dan mencoba hal baru.

Perjuangan membangun bisnis kuliner Lukman dimulai setelah 6 bulan bertugas sebagai PNS di Pontianak. Berbekal SK CPNS sebagai jaminan pinjaman, ia memberanikan diri membuka warung mie ayam.

Sayangnya bisnis pertamanya ini harus tutup setelah setahun berjalan karena tidak mampu menghasilkan omzet yang cukup.

Tidak menyerah, Lukman mencoba peruntungan dengan membuka warung soto. Namun nasibnya sama, setelah 7 bulan berjualan ia terpaksa menutup usahanya.

Evaluasi menunjukkan bahwa kegagalan disebabkan lemahnya branding dan marketing, meski lokasi warung cukup strategis di pusat kota.

"Saya itu enggak jago branding sama marketing. Cuma kayak kios kecil mungil, tampilannya juga seadanya, enggak ada desain-desain bagus," ungkap Lukman dalam Channel Youtube Kubiz TV.

Titik balik kesuksesan Lukman dimulai saat ia membuka bisnis bebek goreng. Awalnya omzet harian hanya Rp400-450 ribu.

Setelah pindah ke lokasi yang lebih strategis dan memperluas tempat usaha, omzetnya mulai meningkat hingga Rp800 ribu per hari.

"Sejak tempatnya udah agak lebar, orang juga terlihat lebih tertarik. Kita bikin tampilan lebih bagus, mulai belajar branding," jelasnya.

Lukman juga bergabung dengan komunitas TDA (Tangan Di Atas) yang membuka wawasannya tentang cara mengelola bisnis yang benar.

Di sana ia belajar banyak tentang manajemen karyawan, marketing, dan branding dari para pengusaha sukses.

Kini di usia 33 tahun, Lukman telah memiliki 16 cabang dengan berbagai brand kuliner.

Selain Bebek Boedjang yang menjadi andalan, ia juga mengembangkan brand Nasi Bakar Iga, Ikan Bakar Muara, Bakso Tiga Sapi, dan Soto Semar Boyolali.