Awalnya Coba-coba, Usaha Aneka Crispy Jajang Laku Keras hingga Omzet Rp45 Juta per Bulan
- Youtube Zayn YR
Purwasuka – Ketika berbicara tentang usaha kuliner, banyak orang mungkin langsung berpikir tentang modal besar, peralatan canggih, atau resep rahasia.
Namun, Ajang, seorang pengusaha asal Garut, membuktikan, kesuksesan bisa diraih meski dengan modal kecil dan perjuangan keras.
Dalam waktu singkat, ia berhasil mencapai target yang ia impikan yakni membeli motor CBR secara tunai.
Dilansir dari Youtube Zayn YR, Ajang memulai usahanya dari bawah, tanpa karyawan dan hanya bermodalkan tekad.
Ia memutuskan untuk berjualan aneka crispy, seperti tahu dan otak-otak goreng, dengan harga terjangkau, Rp5.000 hingga Rp10.000 per porsi.
Saat itu, penghasilannya tidak besar, hanya sekitar Rp80.000 per hari. Namun, Ajang tidak menyerah.
“Awalnya cuma habis setengah papan tahu sehari. Tapi lama-lama, saya naik jadi satu papan, dua papan, sampai tiga papan. Dari situ saya sadar, konsistensi itu kunci utama,” ujarnya.
Kesuksesan tidak datang tanpa rintangan. Ajang menghabiskan tiga bulan untuk mencoba berbagai resep hingga menemukan formula yang pas.
“Saya belajar otodidak. Coba-coba sendiri, sampai gagal berkali-kali. Pernah pakai sagu, tahu-tahunya malah rapet. Pernah juga pakai telur, hasilnya bau amis,” kenangnya.
Ia bahkan mencoba belajar dari YouTube, tetapi menurutnya, banyak resep yang terlalu rumit.
“Padahal, sebenarnya yang penting itu teknik dasar, bukan banyaknya bahan campuran,” tambahnya.
Setelah banyak percobaan, Ajang akhirnya menemukan resep sederhana dengan hasil yang maksimal.
Untuk menarik pelanggan, Ajang tidak ragu memberikan sampel gratis. “Awal-awal saya kasih orang lewat untuk coba. Dari situ, mereka mulai tertarik beli,” ceritanya.
Strategi ini ternyata sangat efektif. Dalam waktu seminggu, pelanggan mulai datang tanpa perlu disuguhi sampel.
Selain itu, Ajang juga mulai memanfaatkan pembayaran nontunai untuk mempermudah pelanggan. “Sekarang kita juga terima pembayaran lewat aplikasi, jadi lebih fleksibel,” ujarnya.
Dengan kerja keras dan dedikasi, usaha Ajang berkembang pesat. Ia kini mampu menghabiskan hingga 8 kg tepung terigu sehari, dengan penghasilan mencapai Rp45 juta per bulan.
“Dulu saya cuma dapat dua kali lipat dari modal, sekarang bisa tiga kali lipat,” katanya dengan bangga.
Meski sudah sukses, Ajang tidak berhenti di situ. Ia bahkan menawarkan pelatihan gratis bagi siapa saja yang ingin belajar.
“Kalau ada yang mau usaha seperti saya, saya ajarin sampai bisa. Tinggal beli gerobak atau bikin sendiri,” ujarnya.
Jadi, apakah Anda siap mengikuti jejak sukses Ajang? Mulailah sekarang, dan jangan ragu untuk belajar dari setiap pengalaman!