Mantan Brandal Jadi Jutawan, Sukses Jualan Gemblong dengan Omset Jutaan Tiap Malam
- YouTube @Kawan Dapur
Purwasuka – Menjadi pedagang kaki lima kerap dinilai sebagai pekerjaan rendah, tapi ternyata usaha ini bisa menghasilkan omset yang tidak sedikit.
Seorang wirausahawan asal Jakarta, Kiki telah membuktikan manisnya berjualan dengan bentuk warung kaki lima. Ia sukses menjual gemblong dan roti bakar di perantauan tepatnya di Semarang, Jawa Tengah.
Pria yang dulu merupakan seorang brandal ini memang sempat direndahkan dan diremehkan. Tidak hanya oleh lingkungannya, tapi juga oleh kerabatnya.
Namun dengan keteguhan dan kegigihannya mencari nafkah yang halal, mengantarkan Kiki dan istrinya menjadi jutawan. Pasalnya kini ia bisa meraup omset dari Rp2 hingga Rp4 juta setiap harinya.
Kisah Sukses Kiki, Diremehkan Hingga Jadi Jutawan
Di kanal YouTube Kawan Dapur, Kiki berbagi kisah awal mula dia merintis usahanya dengan berjualan Gemblong dan Roti Bakar.
Sebelum itu, dia sempat mengalami kesulitan ekonomi. Bahkan, Kiki mengaku sempat tidak mampu membayar rumah kontrakan yang dia tempati.
Dengan penghasilan yang tidak menentu, Kiki sering diremehkan oleh banyak orang. Ia mengaku pernah kesulitan mendapatkan pinjaman uang karena nyaris tidak ada yang percaya pada dirinya.
"Pernah susah enggak bisa bayar kontrakan sampai minjem saudara enggak dikasih. Terus bilang 'udah motormu bawa sini BPKB bawa sini nanti kalau seminggu enggak tepat waktu motornya saya ambil' waduh kok gitu amat padahal saudara sendiri tapi saya bilang sih enggak usah om gitu. Jadi kaya direndahin karena ampe enggak bisa bayar kontrakan," cerita Kiki dalam video Kawan dapur.
Melawan Rasa Gengsi
Sebelum merintis usaha Gemblong dan Roti Bakar, Kiki juga pernah berjualan jagung rebus di Jakarta. Ia tak menampik ada rasa gengsi dalam dirinya.
Namun, karena kebutuhan sehari-hari membuatnya melawan rasa gengsi tersebut, dan hasilnya ternyata menjanjikan.
"Sebelumnya jualan di Jakarta itu juga jualannya di pasar malam. Ternyata pas coba jualan kok enak ya uangnya jalannya gitu. Ternyata setelah dijalanin ko prospeknya bagus gitu bisa bayar kontrakan, bisa hidupin anak, jadi sekarang sudah enggak gengsi gengsi," kata Kiki.
Raup Omset Jutaan Rupiah per Malam
Saat ini, Kiki dan istrinya fokus berjualan Gemblong dan Roti Bakar. Ia menjalankan warung kaki lima di malam hari di kawasan Jalan Mataram, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Warung kaki lima yang dibuka dari jam 8 hingga jam 12 malam milik Kiki itu kini tidak pernah sepi pembeli. Tak ayal, kini dia bisa meraup omset hingga Rp45 juta rupiah permalam.
"Kalo sepi-sepinya omset Rp600 ribu paling ramai bisa Rp3,5 juta sampai Rp4 juta semalem. Cuma kalau rata nya sekarang biasanya Rp2 jutaan semalam," kata Kiki.
Melalui kanal YouTube Kawan Dapur itu, Kiki menyampaikan pesan kepada siapapun yang ingin membuka usaha untuk selalu optimis, tidak takut dan buang rasa gengsi
Purwasuka – Menjadi pedagang kaki lima kerap dinilai sebagai pekerjaan rendah, tapi ternyata usaha ini bisa menghasilkan omset yang tidak sedikit.
Seorang wirausahawan asal Jakarta, Kiki telah membuktikan manisnya berjualan dengan bentuk warung kaki lima. Ia sukses menjual gemblong dan roti bakar di perantauan tepatnya di Semarang, Jawa Tengah.
Pria yang dulu merupakan seorang brandal ini memang sempat direndahkan dan diremehkan. Tidak hanya oleh lingkungannya, tapi juga oleh kerabatnya.
Namun dengan keteguhan dan kegigihannya mencari nafkah yang halal, mengantarkan Kiki dan istrinya menjadi jutawan. Pasalnya kini ia bisa meraup omset dari Rp2 hingga Rp4 juta setiap harinya.
Kisah Sukses Kiki, Diremehkan Hingga Jadi Jutawan
Di kanal YouTube Kawan Dapur, Kiki berbagi kisah awal mula dia merintis usahanya dengan berjualan Gemblong dan Roti Bakar.
Sebelum itu, dia sempat mengalami kesulitan ekonomi. Bahkan, Kiki mengaku sempat tidak mampu membayar rumah kontrakan yang dia tempati.
Dengan penghasilan yang tidak menentu, Kiki sering diremehkan oleh banyak orang. Ia mengaku pernah kesulitan mendapatkan pinjaman uang karena nyaris tidak ada yang percaya pada dirinya.
"Pernah susah enggak bisa bayar kontrakan sampai minjem saudara enggak dikasih. Terus bilang 'udah motormu bawa sini BPKB bawa sini nanti kalau seminggu enggak tepat waktu motornya saya ambil' waduh kok gitu amat padahal saudara sendiri tapi saya bilang sih enggak usah om gitu. Jadi kaya direndahin karena ampe enggak bisa bayar kontrakan," cerita Kiki dalam video Kawan dapur.
Melawan Rasa Gengsi
Sebelum merintis usaha Gemblong dan Roti Bakar, Kiki juga pernah berjualan jagung rebus di Jakarta. Ia tak menampik ada rasa gengsi dalam dirinya.
Namun, karena kebutuhan sehari-hari membuatnya melawan rasa gengsi tersebut, dan hasilnya ternyata menjanjikan.
"Sebelumnya jualan di Jakarta itu juga jualannya di pasar malam. Ternyata pas coba jualan kok enak ya uangnya jalannya gitu. Ternyata setelah dijalanin ko prospeknya bagus gitu bisa bayar kontrakan, bisa hidupin anak, jadi sekarang sudah enggak gengsi gengsi," kata Kiki.
Raup Omset Jutaan Rupiah per Malam
Saat ini, Kiki dan istrinya fokus berjualan Gemblong dan Roti Bakar. Ia menjalankan warung kaki lima di malam hari di kawasan Jalan Mataram, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Warung kaki lima yang dibuka dari jam 8 hingga jam 12 malam milik Kiki itu kini tidak pernah sepi pembeli. Tak ayal, kini dia bisa meraup omset hingga Rp45 juta rupiah permalam.
"Kalo sepi-sepinya omset Rp600 ribu paling ramai bisa Rp3,5 juta sampai Rp4 juta semalem. Cuma kalau rata nya sekarang biasanya Rp2 jutaan semalam," kata Kiki.
Melalui kanal YouTube Kawan Dapur itu, Kiki menyampaikan pesan kepada siapapun yang ingin membuka usaha untuk selalu optimis, tidak takut dan buang rasa gengsi