Pegawai BUMN Ini Banting Setir Jadi Pengusaha, Modal Rp300 Ribu Kini Produksi 1,2 Ton Per Bulan

Raka pengusaha kripik kentang asal Jogja
Sumber :
  • Istimewa

Purwasuka – Siapa sangka, Raka, seorang pemuda asal Jogja yang dulunya bekerja di BUMN, kini sukses menjalankan bisnis cemilan berbahan dasar kentang

Bermodalkan Rp300 ribu, Raka memulai usahanya dari rumah. Meski sempat diragukan oleh keluarga, kini ia berhasil membuktikan bahwa dengan kerja keras, konsistensi, dan keyakinan, siapa pun bisa meraih kesuksesan.  

Dilansir dari Youtube Kawan Dapur, Raka bercerita, keputusan untuk resign dari BUMN bukan hal yang mudah. Orang tuanya, terutama sang ayah, sempat kecewa karena pekerjaan di BUMN dianggap sebagai kebanggaan keluarga. 

Namun, Raka merasa ada panggilan lain. Ia ingin menjalankan bisnis yang fleksibel, tidak terikat jam kerja, dan memberi ruang untuk lebih mendalami kehidupan spiritual.  

Dengan modal awal Rp300 ribu, Rp100 ribu untuk membeli kentang, Rp50 ribu untuk bumbu, Rp50 ribu untuk kemasan, dan sisanya untuk alat seperti sealer, Raka memulai bisnis kecil-kecilan.

Ia mengolah kentang menjadi keripik dengan resep yang dimodifikasi dari buatan ibunya. Jika dulu keripik kentang ibunya hanya polos, Raka menambahkan variasi rasa seperti spicy, salted egg, dan jamur.  

Di awal usahanya, Raka hanya mampu mengolah 10 kilogram kentang per minggu. Hasilnya pun belum mencukupi kebutuhan rumah tangga, sehingga ia harus mengandalkan tabungan. 

Namun, ia tidak menyerah. Ia percaya bahwa usaha yang dilakukan dengan ikhlas dan konsisten tidak akan sia-sia.  

Raka juga menekankan pentingnya belajar dan terus berinovasi. Menurutnya, bisnis makanan harus mampu mengikuti selera pasar yang terus berubah. 

Selain itu, ia memanfaatkan strategi “marketing langit” seperti sedekah dan doa untuk mendukung perjalanan usahanya.  

Kini, usaha Raka yang diberi nama “Kentung” telah berkembang pesat. Dari hanya mengolah 10 kilogram kentang per minggu, kini ia mampu memproduksi hingga 1,2 ton per bulan. 

Omzetnya pun mencapai jutaan rupiah setiap bulan. Produknya sudah dikenal luas dan didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.  

Selain fokus pada produksi, Raka juga memiliki mimpi besar untuk menjadikan Kentung sebagai perusahaan snack lokal dengan brand yang kuat. Ia berharap bisa bersaing dengan perusahaan besar di masa depan.